Lamongan - Masyarakat Desa Kedungpring telah lama mengidamkan adanya Gedung PAUD. Mengingat selama ini pendidikan anak-anak usia pra Sekolah Dasar (SD) di Desa Kedungpring proses belajar mengajar numpang di gedung PKK, depan Balai Desa Kedungpring yang sempit dan tidak layak ditempati. Harapan itu terwujud, setelah di TA. 2013 lalu usulan pembangunan Gedung PAUD dari Desa Kedungpring yang diajukan ke PNPM-MPd berhasil mendapatkan alokasi dana dalam Musyawarah Antar Desa Pendanaan TA. 2013. ”Dalam MAD Pendanaan PNPM-MPd tahun lalu usulan kami berupa Gedung PAUD mendapatkan rangking dan terdanai sebesar Rp. 101.890.900,- Dana sebesar itu, terbukti cukup berarti dalam upaya meningkatkan proses belajar mengajar pendidikan anak usia sebelum Sekolah Dasar (SD), ”Kata Kepala Desa Kedungpring Bapak Bambang Hermanuhadi.
Adalah Dian Tri Handayani, salah satu Guru PAUD di Desa Kedungpring sosok yang sangat berbahagia dengan telah difungsikan Gedung PAUD yang dibangun dari PNPM-MPd. ”Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dan bahagia akhirnya anak didik saya yang semula belajar bergerombol di gedung PKK milik Desa Kedungpring, kini mempunyai Gedung sendiri yang luas dan representatif. Bahkan tidak hanya itu, kami para gurunya juga menempati satu ruangan yang cukup nyaman. Semoga proses belajar mengajar yang selama ini sudah berkembang akan semakin berkembang dan maju, dan kami akan semaksimal mungkin untuk melengkapi sarana prasarana pendukung lainnya guna meningkatkan pendidikan yang baik dan nyaman. (FK&FT KDP).
Dalam upaya untuk membantu warga pedesaan mengembangkan usahanya, maka Pemerintah mempunyai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM MPd) yang salah satu produknya adalah pemberian bantuan simpan pinjam perempuan (SPP) yang dilakukan secara bergulir.
”Dengan bantuan pinjaman, tanpa agunan dan dengan bunga sangat ringan ini diharapkan masyarakat perdesaan, khususnya kaum ibu yang mempunyai usaha bisa meningkatkan usahanya,” kata PJOK Kecamatan Kedungpring, Radi S.Sos, seusai membuka pelatihan manajemen kelompok SPP di Balai Desa Kedungpring belum lama ini.
Radi mengatakan, agar pinjaman SPP ini sifatnya bergulir dan supaya bisa berkembang dan dinikmati masyarakat banyak, maka para pengurus kelompok dibekali pelatihan manajemen kelompok agar bisa mengelola keuangan dan mengontrol anggota kelompoknya tepat waktu dalam mengangsur pinjaman. Bahkan tidak hanya itu, dengan penguasaan manajemen keuangan yang mumpuyni diharapkan ke depan para pengurus kelompok ini mampu memberdayakan dan mendayagunakan bantuan permodalan dari PNPM ini secara maksimal di desanya masing-masing. Dengan begitu, lanjut Radi, masyarakat perdesaan yang selama ini banyak terjerat para rentenir atau bank titil dengan bunga tinggi bisa kita selamatkan. ”Saya yakin dengan bekal ini, ibu-ibu para pengurus kelompok mampu memberdayakan diri dan meningkatkan kapasitas, tentunya dengan bimbingan dan pendampingan para fasilitator PNPM yang terus menerus ibu-ibu akan berhasil,” ujarnya. Sementara itu, Muntini salah satu pengurus kelompok SPP dari Desa Mekanderejo mengatakan dengan adanya pelatihan ini kita semakin percaya diri dalam mengelola keuangan kelompok menuju tertib angsuran. Terus terang selama ini kami lemah dalam hal pengadministrasian pembukuan sehingga ada kecenderungan kami tidak bisa maksimal dalam mengontrol angsuran anggota.
”Dengan bantuan pinjaman, tanpa agunan dan dengan bunga sangat ringan ini diharapkan masyarakat perdesaan, khususnya kaum ibu yang mempunyai usaha bisa meningkatkan usahanya,” kata PJOK Kecamatan Kedungpring, Radi S.Sos, seusai membuka pelatihan manajemen kelompok SPP di Balai Desa Kedungpring belum lama ini.
Radi mengatakan, agar pinjaman SPP ini sifatnya bergulir dan supaya bisa berkembang dan dinikmati masyarakat banyak, maka para pengurus kelompok dibekali pelatihan manajemen kelompok agar bisa mengelola keuangan dan mengontrol anggota kelompoknya tepat waktu dalam mengangsur pinjaman. Bahkan tidak hanya itu, dengan penguasaan manajemen keuangan yang mumpuyni diharapkan ke depan para pengurus kelompok ini mampu memberdayakan dan mendayagunakan bantuan permodalan dari PNPM ini secara maksimal di desanya masing-masing. Dengan begitu, lanjut Radi, masyarakat perdesaan yang selama ini banyak terjerat para rentenir atau bank titil dengan bunga tinggi bisa kita selamatkan. ”Saya yakin dengan bekal ini, ibu-ibu para pengurus kelompok mampu memberdayakan diri dan meningkatkan kapasitas, tentunya dengan bimbingan dan pendampingan para fasilitator PNPM yang terus menerus ibu-ibu akan berhasil,” ujarnya. Sementara itu, Muntini salah satu pengurus kelompok SPP dari Desa Mekanderejo mengatakan dengan adanya pelatihan ini kita semakin percaya diri dalam mengelola keuangan kelompok menuju tertib angsuran. Terus terang selama ini kami lemah dalam hal pengadministrasian pembukuan sehingga ada kecenderungan kami tidak bisa maksimal dalam mengontrol angsuran anggota.
Dengan adanya pelatihan ini, para pengurus kelompok semakin tahu betapa penting dari sebuah administrasi. Apalagi adminitrasi yang terkait dengan keuangan. ”Saya yakin kalau administrasi keuangan kita kerjakan dengan tertib dan benar serta transparan semua yang tak mungkin jadi mungkin. Dan yang terpenting urusan angsuran jadi lancar dan tidak nunggak,” jelasnya. (FK KDP)
Gedung TK Idaman Hadir di Mekanderejo
Gedung TK Idaman Hadir di Mekanderejo
Masyarakat Mekanderejo telah lama mengidamkan adanya Gedung TK. Mengingat selama ini pendidikan anak-anak usia pra SD di Desa Mekanderejo proses ajar mengajarnya nebeng di gedung RW yang sempit dan jauh dari memadai.
Harapan itu terwujud, setelah di TA 2011 lalu usulan pembangunan Gedung TK dari Desa Mekanderejo yang diajukan ke PNPM MPd berhasil mendapatkan alokasi dana dalam Musyawarah Antar Desa Pendanaan TA 2011. ”Dalam MAD Pendanaan PNPM MP tahun lalu usulan kami berupa Gedung TK mendapat ranking dan terdanai sebesar Rp 119.869.500. Dana sebesar itu, terbukti cukup berarti dalam upaya meningkatkan proses ajar mengajar pendidikan anak usia pra SD,” kata Kepala Desa Mekanderejo, Fendy Krisbiantoro.
Lebih lanjut Fendy mengatakan, begitu pembangunan gedung selesai kemudian dilakukan MDST, tidak perlu menunggu terlalu lama gedung tersebut langsung dimanfaatkan.
Adalah Siswowati—salah satu Guru TK di Desa Mekanderejo sosok yang sangat berbahagia dengan telah difungsikannya Gedung TK yang dibangun dari PNPM MPd. ”Masya Allah, saya sangat bersyukur dan berbahagia akhirnya anak didik saya yang semula belajar kruntelan di salah satu ruangan sempit gedung RW, kini menempati 3 lokal yang cukup luas dan representatif. Bahkan tidak hanya itu, kami para gurunya juga menempati satu ruangan yang cukup nyaman dan heemm bagus,” katanya. Sehingga ke depan, lanjut Siswowati, proses ajar mengajar yang selama ini sudah berkembang akan semakin berkembang dan maju, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi sarana prasarana pendukung lainnya guna meningkatkan pendidikan anak-anak penerus bangsa ini,” imbuhnya. (FK KDP)
Saluran Irigasi yang Dinanti
Harapan itu terwujud, setelah di TA 2011 lalu usulan pembangunan Gedung TK dari Desa Mekanderejo yang diajukan ke PNPM MPd berhasil mendapatkan alokasi dana dalam Musyawarah Antar Desa Pendanaan TA 2011. ”Dalam MAD Pendanaan PNPM MP tahun lalu usulan kami berupa Gedung TK mendapat ranking dan terdanai sebesar Rp 119.869.500. Dana sebesar itu, terbukti cukup berarti dalam upaya meningkatkan proses ajar mengajar pendidikan anak usia pra SD,” kata Kepala Desa Mekanderejo, Fendy Krisbiantoro.
Lebih lanjut Fendy mengatakan, begitu pembangunan gedung selesai kemudian dilakukan MDST, tidak perlu menunggu terlalu lama gedung tersebut langsung dimanfaatkan.
Adalah Siswowati—salah satu Guru TK di Desa Mekanderejo sosok yang sangat berbahagia dengan telah difungsikannya Gedung TK yang dibangun dari PNPM MPd. ”Masya Allah, saya sangat bersyukur dan berbahagia akhirnya anak didik saya yang semula belajar kruntelan di salah satu ruangan sempit gedung RW, kini menempati 3 lokal yang cukup luas dan representatif. Bahkan tidak hanya itu, kami para gurunya juga menempati satu ruangan yang cukup nyaman dan heemm bagus,” katanya. Sehingga ke depan, lanjut Siswowati, proses ajar mengajar yang selama ini sudah berkembang akan semakin berkembang dan maju, dan kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk melengkapi sarana prasarana pendukung lainnya guna meningkatkan pendidikan anak-anak penerus bangsa ini,” imbuhnya. (FK KDP)
Saluran Irigasi yang Dinanti
Sebagai daerah perdesaan yang dibelah sebuah sungai yang cukup besar dan diapit perbukitan, Desa Karangcangkring Kecamatan Kedungpring dituntut untuk bekerja lebih keras. Hal ini disebabkan bila musim hujan lahan2 pertanian desa ini sering kebanjiran, dan bila musim kemarau lahan pertaniannya kekurangan air.
”Sangat ironis memang. Bila musim penghujan sering kebanjiran, bila musim kemarau tak ada air,” kata Ikhsan, Ketua TPK Desa Karangcangkring.
Secara geografis desa Karangcangkring letaknya memang agak rendah sehingga bila hujan deras sering tergenang. Keadaan ini diperparah dengan kurang permanennya saluran air yang ada, baik saluran irigasi lingkungan maupun saluran irigasi pertanian.
Bertolak dari sinilah Pemerintah desa Karangcangkring Tahun Anggaran 2012 mengajukan usulan Saluran Irigasi ke PNPM MPd Kecamacatan Kedungpring. ”Syukur Alhamdulillah usulan yang sudah lama kami nanti bisa didanai,” ujar Ikhsan.
Ikhsan mengatakan usulan saluran irigasi sepanjang 425 x 060 x 0,80 m dengan dana Rp 94.115.700 berfungsi ganda, yakni sebagai saluran irigasi lingkungan sekaligus saluran irigasi pertanian. Sehingga saluran yang berhulu di sungai Kedungpring yang membelah desa kami dan berhilir di lahan pertanian sebelah utara desa nantinya bisa berfungsi mengurangi/menampung luberan sungai Kedungpring di kala hujan deras dan bisa menyuplai air di lahan2 pertanian milik kami di kala musim kemarau. ”Idealnya sih memang begitu, dengan catatan pasokan air dari Waduk Prijetan di kala musim kemarau bisa lancar sehingga debit air sungai Kedungpring terjaga. Jika tidak, seperti musim kemarau saat ini, sungai Kedungpring malah tak ada airnya. Jadilah kita panen ’Telo’. Bukan telo yang ubi jalar itu lho, tapi bongkahan2 tanah retak, yang oleh masyarakan lazim disebut telo,”ungkapnya. Lepas dari itu semua yang jelas, kata Ikhsan dengan selesai dibangunnya saluran irigasi ini oleh PNPM MPd, di musim penghujan ini kami cukup optimis bila hujan deras desa kami tidak akan tergenang, dan Insya Allah sawah2 kami tidak akan kekurangan pasokan air.(FKKDP)
”Sangat ironis memang. Bila musim penghujan sering kebanjiran, bila musim kemarau tak ada air,” kata Ikhsan, Ketua TPK Desa Karangcangkring.
Secara geografis desa Karangcangkring letaknya memang agak rendah sehingga bila hujan deras sering tergenang. Keadaan ini diperparah dengan kurang permanennya saluran air yang ada, baik saluran irigasi lingkungan maupun saluran irigasi pertanian.
Bertolak dari sinilah Pemerintah desa Karangcangkring Tahun Anggaran 2012 mengajukan usulan Saluran Irigasi ke PNPM MPd Kecamacatan Kedungpring. ”Syukur Alhamdulillah usulan yang sudah lama kami nanti bisa didanai,” ujar Ikhsan.
Ikhsan mengatakan usulan saluran irigasi sepanjang 425 x 060 x 0,80 m dengan dana Rp 94.115.700 berfungsi ganda, yakni sebagai saluran irigasi lingkungan sekaligus saluran irigasi pertanian. Sehingga saluran yang berhulu di sungai Kedungpring yang membelah desa kami dan berhilir di lahan pertanian sebelah utara desa nantinya bisa berfungsi mengurangi/menampung luberan sungai Kedungpring di kala hujan deras dan bisa menyuplai air di lahan2 pertanian milik kami di kala musim kemarau. ”Idealnya sih memang begitu, dengan catatan pasokan air dari Waduk Prijetan di kala musim kemarau bisa lancar sehingga debit air sungai Kedungpring terjaga. Jika tidak, seperti musim kemarau saat ini, sungai Kedungpring malah tak ada airnya. Jadilah kita panen ’Telo’. Bukan telo yang ubi jalar itu lho, tapi bongkahan2 tanah retak, yang oleh masyarakan lazim disebut telo,”ungkapnya. Lepas dari itu semua yang jelas, kata Ikhsan dengan selesai dibangunnya saluran irigasi ini oleh PNPM MPd, di musim penghujan ini kami cukup optimis bila hujan deras desa kami tidak akan tergenang, dan Insya Allah sawah2 kami tidak akan kekurangan pasokan air.(FKKDP)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.