Pak Zainur Rofiq - mantan KPMD yang terpilih Kades |
GRESIK, Zainur Rofiq adalah salah satu pelaku PNPM-MPd dari unsur KPMD yang menjadi Kepala Desa pada pemilihan Kades yang dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013. Pria kelahiran Gresik, 8 Maret 1971 sebelum menjadi Kepala Desa adalah Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) Sedagaran. Beliau sejak awal sudah mensosialisasikan program PNPM-MPd. Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan, adalah salah satu program dari pemerintah pusat yang bertujuan untuk mensejahterakan dan memandirikan masyarakat. Yang menjadi bidikan dari program ini adalah masyarakat miskin yang produktif. Dalam PNPM-MPd ada 10 prinsip dan salah satunya Keadilan dan Keseteraan Gender. Salah satu bentuk program PNPM-MPd adalah Simpan Pinjam Khusus Perempuan atau yang lebih ngetren di masyarakat dengan sebutan SPP. Kemunculan SPP lewat program PNPM-MPd menyebabkan was-was bagi dunia perbankan dan terutama adalah bank titil/ bank bell (klakson).
Sebelum adanya program PNPM-MPd masyarakat lebih dekat dengan bank titil, dikarenakan tidak adanya persyaratan, proses untuk mendapatkan pinjaman lebih mudah, praktis dan cepat. Sekarang peminjam minta langsung diberi pinjaman sesuai dengan permintaan, namun masyarakat tidak melihat besaran bunga yang ditanggungnya seperti pinjam 300.000,- dalam jangka waktu 1 bulan seorang peminjam harus mengembalikan 340.000. Besaran bunga tersebut sebenarnya nekek (baca : menjerat) masyarakat serta peminjam memiliki beban psikologis karena harus didatangi oleh penagih setiap hari atau satu minggu sekali seperti yang diungkaapkan oleh Zainur Rofiq Kades Sedagaran saat ini dan mantan KPMD pada tahun 2009-2013.
Kemunculan PNPM-MPd yang terstruktur mulai dari pusat sampai dengan desa berimplikasi terhadap cepat tersosialisasinya bentuk program pada masyarakat. Kunci sukses yang dilakukan oleh Zainur Rofiq dan Nur Farida (KPMD Perempuan) untuk mengikis bank titil yang pada hakekatnya bunganya menjerat ( baca jawa : nekek ) masyarakat adalah sosialisasi yang tidak pernah mengenal waktu. Sosialisasi yang dilakukan oleh duet maut KPMD Desa Sedagaran Zainur Rofiq dan Nur Farida dengan cara mendatangi ke rumah calon pemanfaat dan di warung-warung.
Pada dasarnya masyarakat ingin mendapatkan segala sesuatu termasuk pinjaman dana entah dari manapun dengan cara simpel, tanpa dipersulit, lama dan terlalu ribet. Adanya PNPM-MPd menjawab keinginan masyarakat, walaupun PNPM-MPd adalah barang baru di mata masyarakat. Namun PNPM-MPd cepat mengambil hati masyarakat sehingga masyarakat lebih memilih PNPM-MPd dibandingkan dengan Bank titil, lembaga perbankan lainnya.
” Hal ini terbukti walaupun di Desa Sedagaran banyak lembaga simpan pinjam, baik dari organisasi kemasyarakatan, koperasi, bank titil dan lembaga perbankan baik lainnya dengan bunga yang lebih rendah dari PNPM-MPd namun PNPM-MPd lebih mengakar dibandingkan dengan lembaga simpan pinjam lainnya”, ungkap Zainur Rofiq. Hal ini juga dipertagas oleh Efen perangkat Desa Sedagaran, bahwa saat ini masyarakat Desa Sedagaran yang masih meminjam pada bank titil tetap ada, namun jumlahnya sudah berkurang signifikan karena hanya 5-7 orang yang pinjam bank titil. (oleh : Abdus Shomad Bukhori – FK Pemberdayaan Kec. Sidayu – Gresik)
Sebelum adanya program PNPM-MPd masyarakat lebih dekat dengan bank titil, dikarenakan tidak adanya persyaratan, proses untuk mendapatkan pinjaman lebih mudah, praktis dan cepat. Sekarang peminjam minta langsung diberi pinjaman sesuai dengan permintaan, namun masyarakat tidak melihat besaran bunga yang ditanggungnya seperti pinjam 300.000,- dalam jangka waktu 1 bulan seorang peminjam harus mengembalikan 340.000. Besaran bunga tersebut sebenarnya nekek (baca : menjerat) masyarakat serta peminjam memiliki beban psikologis karena harus didatangi oleh penagih setiap hari atau satu minggu sekali seperti yang diungkaapkan oleh Zainur Rofiq Kades Sedagaran saat ini dan mantan KPMD pada tahun 2009-2013.
Kemunculan PNPM-MPd yang terstruktur mulai dari pusat sampai dengan desa berimplikasi terhadap cepat tersosialisasinya bentuk program pada masyarakat. Kunci sukses yang dilakukan oleh Zainur Rofiq dan Nur Farida (KPMD Perempuan) untuk mengikis bank titil yang pada hakekatnya bunganya menjerat ( baca jawa : nekek ) masyarakat adalah sosialisasi yang tidak pernah mengenal waktu. Sosialisasi yang dilakukan oleh duet maut KPMD Desa Sedagaran Zainur Rofiq dan Nur Farida dengan cara mendatangi ke rumah calon pemanfaat dan di warung-warung.
Pada dasarnya masyarakat ingin mendapatkan segala sesuatu termasuk pinjaman dana entah dari manapun dengan cara simpel, tanpa dipersulit, lama dan terlalu ribet. Adanya PNPM-MPd menjawab keinginan masyarakat, walaupun PNPM-MPd adalah barang baru di mata masyarakat. Namun PNPM-MPd cepat mengambil hati masyarakat sehingga masyarakat lebih memilih PNPM-MPd dibandingkan dengan Bank titil, lembaga perbankan lainnya.
” Hal ini terbukti walaupun di Desa Sedagaran banyak lembaga simpan pinjam, baik dari organisasi kemasyarakatan, koperasi, bank titil dan lembaga perbankan baik lainnya dengan bunga yang lebih rendah dari PNPM-MPd namun PNPM-MPd lebih mengakar dibandingkan dengan lembaga simpan pinjam lainnya”, ungkap Zainur Rofiq. Hal ini juga dipertagas oleh Efen perangkat Desa Sedagaran, bahwa saat ini masyarakat Desa Sedagaran yang masih meminjam pada bank titil tetap ada, namun jumlahnya sudah berkurang signifikan karena hanya 5-7 orang yang pinjam bank titil. (oleh : Abdus Shomad Bukhori – FK Pemberdayaan Kec. Sidayu – Gresik)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.