Show room galery UPK Singosari |
Malang - Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan yang
dahulu bernama Program Pengembangan Kecamatan (PPK) merupakan salah satu
program Pemerintah Republik Indonesia dalam upaya untuk mempercepat
penanggulangan kemiskinan di daerah perdesaan secara terpadu dan
keberlanjutan sebagaimana dalam Visi PNPM Mandiri Perdesaan, yakni
tercapainya kesejahteraan dan kemandirian masyarakat miskin di daerah
perdesaan.Visi PNPM Mandiri Perdesaan tersebut dalam konteks pengembangan ekonomi lokal dapat diukur dari adanya perluasan kesempatan bagi masyarakat kecil dalam kesempatan kerja dan peluang usaha serta meningkatkan pendapatan melalui proses produksi dan pemasaran. Di sisi yang lain harus ada keberdayaan kelembagaan jaringan kerja kemitraan antara pemerintah, usaha swasta dan masyarakat.
Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di kabupaten Malang dimulai sejak tahun 1998 dan terdapat 3 (tiga) kecamatan phase out yang sejak tahun 2005 sudah tidak mendapatkan alokasi bantuan dana BLM yaitu kecamatan Singosari, Pakis dan Kepanjen.
Keberadaan UPK phase out pada umumnya hanya difungsikan sekedar sebagai penyalur pinjaman dana bergulir saja sehingga pengurus UPK lebih banyak disibukkan oleh urusan pemberian pinjaman, hal – hal yang berkaitan dengan agenda pengembangan program seperti penataan kelembagaan dan pengembangan jaringan menjadi terabaikan. Idealnya ketika pengurus UPK tidak lagi mempunyai kesibukan dengan kegiatan regular dan mempunyai banyak waktu luang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengembangan ekonomi lokal seperti melakukan inisiasi jaringan pemasaran, pelatihan peningkatan kapasitas kelompok, pameran produk unggulan, menyusun katalog produk maupun pengembangan dalam teknologi informasi atau data base.
Program Pengembangan Kecamatan (PPK) di kabupaten Malang dimulai sejak tahun 1998 dan terdapat 3 (tiga) kecamatan phase out yang sejak tahun 2005 sudah tidak mendapatkan alokasi bantuan dana BLM yaitu kecamatan Singosari, Pakis dan Kepanjen.
Keberadaan UPK phase out pada umumnya hanya difungsikan sekedar sebagai penyalur pinjaman dana bergulir saja sehingga pengurus UPK lebih banyak disibukkan oleh urusan pemberian pinjaman, hal – hal yang berkaitan dengan agenda pengembangan program seperti penataan kelembagaan dan pengembangan jaringan menjadi terabaikan. Idealnya ketika pengurus UPK tidak lagi mempunyai kesibukan dengan kegiatan regular dan mempunyai banyak waktu luang seharusnya dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pengembangan ekonomi lokal seperti melakukan inisiasi jaringan pemasaran, pelatihan peningkatan kapasitas kelompok, pameran produk unggulan, menyusun katalog produk maupun pengembangan dalam teknologi informasi atau data base.
Apa yang menjadi ironi tersebut tidak terjadi di UPK Kecamatan Singosari Kabupaten Malang dimana sampai dengan hari ini kegiatan UPK masih eksis terutama dalam pengembangan jaringan pemasaran produk kelompok. Kantor UPK Singosari berfungsi sebagai kantor Asosiasi UPk Kabupaten Malang. Kantor tersebut berada di Pusat kerajinan Kendedes Singosari atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pujisari yang berada tepat di depan pasar Singosari. Awalnya area tersebut yang terdiri dari belasan ruangan (stand) dikelola oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pasar Kabupaten Malang. Dikarenakan tidak optimalnya pengelolaan area tersebut maka pada bulan Oktober 2011 Ibu Bupati Malang selaku Ketua Dekranasda (Dewan Kerajinan Daerah) memberikan mandat kepada pengurus Asosiasi UPK Malang untuk mengelola sebagian besar stand di area tersebut. Sampai saat ini terdapat 8 stand yang dikelola.
Pengisian stand dikelola secara swadaya dan bersama-sama dengan 28 UPK PNPM Mandiri Perdesaan lainnya di kabupaten Malang. Sampai saat ini sudah ratusan produk kelompok yang sudah bermitra dengan UPK dipamerkan dan dipasarkan melalui galeri pemasaran Asosiasi UPK Kabupaten Malang. Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah pameran produk serta pemasaran melalui melalui internet. Galeri pemasaran akan membantu mencarikan pangsa pasar baru melalui beberapa even baik yang diselenggarakan secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.
Pengisian stand dikelola secara swadaya dan bersama-sama dengan 28 UPK PNPM Mandiri Perdesaan lainnya di kabupaten Malang. Sampai saat ini sudah ratusan produk kelompok yang sudah bermitra dengan UPK dipamerkan dan dipasarkan melalui galeri pemasaran Asosiasi UPK Kabupaten Malang. Kegiatan lainnya yang dilakukan adalah pameran produk serta pemasaran melalui melalui internet. Galeri pemasaran akan membantu mencarikan pangsa pasar baru melalui beberapa even baik yang diselenggarakan secara mandiri maupun bekerja sama dengan pihak lain.
Kerjasama pengembangan jaringan juga dilakukan dengan dengan pihak lain di luar PNPM Mandiri Perdesaan. Kegiatan kerjasama pengembangan jaringan yang sudah terealisasi sampai dengan tahun 2013 dengan pihak ketiga yaitu dengan Jamsostek, Bank Jatim cabang Malang, cabang Kepanjen dan cabang Batu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, Dekranasda Kabupaten Malang, Dinas Perijinan Kabupaten Malang, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Malang (khusus pengurusan perijinan untuk UKM). Kerjasama pemasaran dengan Asosiasi UPK di kabupaten lain direncanakan akan dimulai akhir tahun 2013 dengan dibantu oleh Fasilitator Keuangan antar kabupaten di provinsi Jawa Timur.
Keberhasilan pengembangan ekonomil lokal sangat ditentukan oleh kualitas konsep, kualitas fasilitasi dalam implementasi dan manajemen pengendalian dari kegiatan yang dilakukan. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi lokal melalui keberadaan galeri pemasaran di Singosari yaitu meningkatkan kapasitas produksi kelompok binaan melalui pelatihan peningkatan kapasitas kelompok pemanfaat, menghubungkan produsen skala kecil dengan pembeli baik secara langsung maupun online (via internet), mengandalkan sumberdaya lokal bukan buatan luar serta harus ada penguatan kepada manajemen yang menangani kegiatan distribusi, jaringan pemasaran dan penjualan produk.
Selain strategi diatas yang tidak kalah pentingnya adalah selalu melakukan identifikasi produk unggulan dengan konsep one village one product. Hal ini dilakukan dengan membuat katalog produk unggulan di 29 UPK kecamatan secara periodik dan selanjutnya akan dihimpun dalam bentuk katalog produk unggulan di tingkat kabupaten. Selanjutnya informasi dalam katalog tersebut akan dicetak dalam bentuk hard copy dan di upload di internet (masih dalam bentuk blogspot, untuk website masih dalam bentuk pengerjaan). Disamping itu mediasi dan fasilitasi untuk dukungan kebijakan dan fasilitas dari Pemerintah Kabupaten Malang akan terus diupayakan. Kedepan galeri pemasaran diharapkan tidak hanya menampung produk dari pengrajin yang ada dalam binaan UPK PNPM Mandiri Perdesaan saja akan tetapi dari pihak luar juga terutama dari UMKM sehingga galeri pemasaran dapat diproyeksikan sebagai salah satu pusat pemasaran produk kerajinan dan makanan khas di Kabupaten Malang yang pada akhirnya akan mampu mendongkrak pertumbuhan sector riel dan meningkatkan pendapatan masyarakat perdesaan. Amiin Yaa robbal Alamin.Keberhasilan pengembangan ekonomil lokal sangat ditentukan oleh kualitas konsep, kualitas fasilitasi dalam implementasi dan manajemen pengendalian dari kegiatan yang dilakukan. Terdapat beberapa strategi yang dilakukan dalam pengembangan ekonomi lokal melalui keberadaan galeri pemasaran di Singosari yaitu meningkatkan kapasitas produksi kelompok binaan melalui pelatihan peningkatan kapasitas kelompok pemanfaat, menghubungkan produsen skala kecil dengan pembeli baik secara langsung maupun online (via internet), mengandalkan sumberdaya lokal bukan buatan luar serta harus ada penguatan kepada manajemen yang menangani kegiatan distribusi, jaringan pemasaran dan penjualan produk.
Ditulis oleh Arif Soehardiman.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.