Prinsip-prinsip Dasar PNPM Mandiri Perdesaan: 1.Transparansi, 2.Keberpihakan pada Orang Miskin, 3.Partisipasi Masyarakat, 4.Prioritas Kebutuhan, 5.Kesetaraan Gender, 6.Akuntabilitas, 7.Keberlanjutan. Anda tengah berkunjung di Web Blog PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur di www.pnpm-jatim.com

Rekrutmen Fasilitator

Arsip lain Kategori ini »

Usulan Yang Dibutuhkan Masyarakat Melalui PNPM?

Keluarga Besar PNPM Mandiri

Postingan Terbaru

DENGAN MERANGKUL KEMITRAAN POTENSIAL SELURUH WARGA JAGALAN KECAMATAN DOLOPO KABUPATEN PONOROGO GOTONG ROYONG & BAHU MEMBAHU MEWUJUDKAN SALURAN DRAINASE BERSIH DAN SEHAT

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Sabtu, 29 Desember 2012 | 10.23

Suasana musyawarah warga Jagalan dengan mitra potensial
Jagalan adalah nama lain dari sebuah lingkungan di sebuah kelurahan diwilayah Kecamatan Dolopo Kabupaten Ponorogo, tepatnya lingkungan Krajan Kelurahan Bangunsari. Kenapa wilayah ini disebut Jagalan, karena lingungan ini tempat tempatnya orang memotong atau menjual daging kambing atau sapi. Masyarakat lingkungan Jagalan termasuk masyarakat perkotaan yang berada di wilayah jantung kota Kecamatan Dolopo, dekat pasar terbesar di Dolopo, dekat masjid agung di Kecamatan Dolopo. Meskipun berada di wilayah perkotaan akan tetapi masyarakat Dolopo mempunyai rasa kekeluargaan dan kegotongroyongan sangat tinggi. Kebetulan tahun 2010 lingkungan ini mendapat alokasi dana dari PNPM Mandiri Perdesaan dengan usulan kegiatan saluran Drainase.

Gotong Royong Gali Drainase
Tetap Semangat Demi Maju Desaku

Saluran Drainase di wilayah ini pada saat penghujan menimbulkan genangan air, yang mana salurannya tidak terencana secara terpadu. Setiap rumah membangun sendiri salurannya, sehingga besar kecilnya penampang saluran bermacam-macam bentuknya. Dalam kesanggupan swadaya untuk pembangunan saluran drainase ini, masyarakat berswadaya untuk penggalian saluran yang panjangnya mencapai 795 m. Status pekerjaan pada saat ini sudah MDST. Dalam realisasi lapangan swadaya ini memang benar-benar realisasi. Hal ini tidak lepas dari koordinasi dari semua unsur baik dari kecamatan, kelurahan maupun lingkungan. Berdasarkan pengamatan dan wawancara dapat ditarik kesimpulan keberhasilan dalam merealisasikan swadaya ada kiat-kiat khusus yang dilakukan yaitu :
1.    Sebelum dikirim proposal usulan ke kecamatan, dilakukan terlebih dahulu koordinasi di tingkat RT, sebagai wujud komitmen apa yang nanti akan diswadayakan.
2.    Pendekatan terhadap tokoh lingkungan (RT dan RW), ada 4 RT
3.    Sosialisasi PNPM-MP ke masyarakat, khususnya lingkungan Jagalan
4.    Koordinasi tim kecil yang anggotanya adalah tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda di lingkungan setepat, dimana tim ini mensosialisasikan dan menggerakan masyarakat setempat.
5.    Koordinasi dengan pemerintahan kelurahan.

Kenyataan lapangan memang tidak semulus teori, tetapi permasalahan bisa diminimalisir dengan adanya koordinasi. Jadi pada prinsipnya, ikut sertakan  semua unsur masyarakat setempat sebagai upaya mewujudkan  keberhasilan. Realisasi lapangan selain bentuk swadaya tenaga dalam penggalian saluran, juga berbentuk partisipasi ibu-ibu untuk menyediakan konsumsi, dimana pagi hari diberi nasi bungkus dan kopi, siang hari diberi demikian juga, sedang sore hari diberi kopi dan snack. Selain itu juga ada sponsor produk minuman kesehatan untuk memeriahkan atau menyemangati para pekerja yang bergotong-royong.
    
Tidak sampai disitu saja bentuk kebersamaan masyarakat lingkungan Jagalan, masih dilanjutkan adanya serangkaian acara untuk serah terima kegiatan. Diantaranya yaitu :
1.    Senam sehat ibu-ibu,
2.    Pengecatan massal batas jalan / marka jalan,
3.    Bersih-bersih lingkungan,
4.    Pengajian dengan mengundang ustad dari Ponorogo
5.    Serta puncaknya acara peresmian yang dilakukan oleh Camat Dolopo beserta Muspika setempat.

Semua itu dibiayai dengan dana gabungan yang berasal dari :
1.    Sponsor (perusahaan penjualan otomotif di wilayah Madiun)
2.    Pengusaha Lokal (toko)
3.    Dermawan
4.    Swadaya masyarakat
5.    Mitra-bank penanggung tabungan tanggung renteng kelompok SPP.
 
Bentuk kepuasan warga dalam keberhasilan gotong royong
Semua itu disusun dan direncana oleh, dari dan untuk masyarakat lingkungan krajan, dan juga atas koordinasi dari pemerintah kelurahan, pelaku PNPM kelurahan dan kecamatan. Sosialisasi berjalan lancar sesuai aturan dan target, diharapkan kedepan pelaksanaan akan berjalan lebih baik dan untuk itu koordinasi dan konsultasi antar pelaku sangat diperlukan.

Tulisan ini dipersiapkan dan dibuat bersama oleh tim : Kepala Kelurahan : Agus Khoirul Budiawan, Ketua TPK : Anwar Sanusi, Bendahara TPK : Supriatun, Sekretaris TPK : Afri Lailatul K, FT : Utik Susana, ST  & FK : Moch. Akhlis U

MASYARAKAT DESA SEDDUR KECAMATAN PAKONG KABUPATEN PAMEKASAN BERSWADAYA MENAMBAH DARI 3 LOKAL MENJADI 4 LOKAL GEDUNG TK KARENA KESADARAN AKAN MASA DEPAN ANAK – ANAK DILINGKUNGANNYA

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Kamis, 27 Desember 2012 | 20.02

Kondisi awal , anak - anak belajar di emper rumah penduduk
Desa Seddur memiliki luas yang cukup untuk sebuah desa di Kecamatan Pakong, batas desa adalah Desa Papalang  (timur), Desa Pakong (barat & selatan).  Tingkat pendidikan pun  di Desa Seddur sangat menggairahkan.  Sekolah  –  sekolahpun tumbuh banyak  di  Desa Seddur dari  SD, MI, maupun TK.  Namun keberadaan TK di Desa Seddur sangat kurang di banding dengan jumlah peminat yang akan masuk sekolah TK.  Banyak sekali masyarakat secara swadaya merelakan rumah, tempat mengaji (langgar) maupun tempat lainnya untuk dijadikan sekolah TK tersebut.  Masyarakat Seddur sadar betul betapa pentingnya pendidikan bagi anak – anak   mereka untuk masa depan mereka sendiri tentunya.   Desa Seddur juga sangat banyak memilki sumber daya manusia yang bekerja sebagai tenaga guru, jadi di Desa Seddur termasuk daerah yang sadar pendidikan.
Desa Seddur banyak terdapat TK maupun PAUD yang memiliki murid serta guru pengajar namun tidak memiliki fasilitas yang layak untuk dijadikan tempat proses belajar mengajar.  Jadi banyak sekali masyarakat Seddur yang merelakan sebagian teras maupun tempat – tempat pribadi mereka untuk dijadikan sarana belajar mengajar.  
Suasana Saat Musyawarah Desa


Suatu Kebutuhan Masyarakat
Akhirnya mereka sadar bahwa  (masyarakat Seddur) membutuhkan sarana prasarana untuk   belajar anak – anak mereka.  Karena mereka pikir pendidikan menjadi modal utama dalam hal membangun desa Seddur itu sendiri.  Dengan banyaknya anak – anak mereka yang berpendidikan maka dapat memberi peluang untuk perubahan dalam banyak hal baik di segala bidang.  Dengan tingginya pendidikan masarakat dapat secara tidak langsung kesadaran dari tiap individu untuk melangkah lebih baik ke depan termasuk pembangunan dan perencanaannya.  Maka menjadi suatu impian bagi masyarakat untuk berusaha membangun sarana yang sangat penting untuk mengatasi kegentingan dari masalah tadi.  Masyarakat coba melakukan musyawarah dengan Kepala Desa dan perangkat terkait apa yang mereka butuhkan dan terasa sangat genting dan penting unutuk segera dibangun.  Mereka menginginkan Pembanguna GEDUNG TK yang memadai yang mampu menampung para murid – murid yang ada ini namun tidak memiliki gedung dan fasilitas lain yang memadai. 

Tahapan Dalam Kegiatan
 
Tahap periapan awal Pembangunan Gedung TK
Dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Pakong Kabupaten Pamekasan, berawal dari Musyawarah Antar Desa (MAD) Sosialisasi dan Musyawarah Desa (MD) Sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan Penggalian Gagasan yang mana masyarakat menginginkan  berdirinya sebuah “GEDUNG TK”.
Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya usulan pun ditetapkan di MD Perencanaan, yang untuk selanjutnya dinilai kelayakannya oleh Tim Verifikasi.  Pada saat proses verifikasi, Tim Verifikasi yang terdiri dari  Pengurus TPK, Fasilitator Teknik, Pendamping Lokal, PjOK dan Fastek Kab. 


Tahap Perencanaan

Kemudian setelah lolos verifikasi, masyarakat mulai bersama TPK dan FT melakukan pengukuran terhadap dihibahkan tanah desa untuk dibangun sarana prasarana GEDUNG TK.
                   
Fasilitator Teknik (FT) juga menjelaskan bahwa  tanah yang akan dibangun harus ada surat keterangan hibah dan terdaftar di notaris dan  tanah tadi diserahkan ke desa untuk dihibahkan. Penotarisan tanah hibah dilakukan dalam rangka untuk melindungi aset – aset masyarakat yang disukung oleh PNPM MPd supaya dikemudian hari tidak menjadi masalah terkait  kepemilikan tanahnya.  Menurut proposal mereka mengajukan 2 gedung utama yaitu  1 gedung guru dan 1 gedung MCK.  Setelah semua disetuji maka masyarakat, TPK bersama FT melakukan penghitungan kebutuhannya (RAB & Desain).
Saat Pembangunan mendekati 50%



Tahap Pelaksanaan

Pada MAD Penetapan Usulan, Kegiatan GEDUNG TK dinyatakan terdanai, kemudian TPK bersama FT mencoba melaksanakan pembangunannya dengan melibatkan masyarakat sebagai pengusul. Masyarakat sangat berantusias untuk mengerjakan GEDUNG TK.  Termasuk berswadaya  batu putih kecil sebanyak 3.000 buah sebagai bentuk kepedulian terhadap pendidikan di Desa Seddur.  FT menjelaskan kepada masyarakat bahwa yang tidak kalah penting sebelum gedung TK ini terdanai supaya surat kelengkapan penotarisan tanah terkait hibah harus sudah ada dan lengkap.  Pada tahapan pelaksanaan pekerjaan kondisi cuaca cukup baik, karena dimulai pada bulan Oktober 2009 yaitu belum mengijak ke musim hujan.  Kemudian ternyata pada waktu pelaksanaan pekerjaan masyarakat ingin gedung yang awalnya hanya 3 ruang dan 1 ruang mck di rubah menjadi 4 ruang sehingga masyarakat berswadaya satu unit ruang.  Karena perubahan pertambahan gedung tadi maka letak posisi tanah pun berubah yang awalnya menghadap ke selatan berubah menghadap ke barat.  Karena sudah disepakati  bahwa akan ada penambahan lokal,  akhirnya ketika penambahan lokal terlaksana maka  pada saat pelaksanaan masyarakat juga harus berswadaya seperti sewa alat berat molen maka dengan adanya molen ini pelaksanaan menjadi lebih ringan dan cukup cepat.  Kerigitan campuran spesi maupun campuran cor beton jadi benar – benar maksimal dan sekitar 3 bulan akhirnya gedung TK telah selesai dilaksanakan.   

Gedung TK Seddur Siap Digunakan Proses KBM


Masyarakat merasa bangga dapat merencanakan dan melaksanakan serta membangun suatu Gedung TK yang selama ini mereka inginkan.  Masyarakat bisa langsung menggunakan Gedung TK ini sebagai sarana belajar putra – putri mereka dengan penuh haru dan bangga.  Masyarakat menjadi lebih memahami pentingnya sebuah proses yang harus dilalui dalam program PNPM MPd sehingga merasa perlu meningkatkan partisipasi dalam  setiap perencaaan desa yang dilakukan. (seperti ditulis oleh M. Asyari, SH – FK & Yussolie Purboyo – FT Kecamatan Pakong pada saat Pelatihan Penyegaran FK FT sessi Strategi Pengembangan Media) & sedikit diedit dan lay out oleh [hry].

SUMBER AIR BERSIH DI DESA SIDOMUKTI KECAMATAN MAYANG KABUPATEN JEMBER, SEBUAH PERJUANGAN USULAN UNTUK MENDAPATKAN PRIORITAS PROYEK – SETELAH 4 TAHUN TERKALAHKAN OLEH USULAN LAINNYA

Keadaan sebelum proyek - masih rentan kesehatan
Hampir lebih dari 20 th masyarakat Desa Sidomukti Mayang kesulitan mendapatkan air bersih.  Sumber Air Jauh, masyarakat pemanfaat tinggal di dataran yang lebih tinggi dari sumber mata air yang ada.  Lokasi sumber mata air bersih di cekungan bukit atau gunung dan berjarak kurang lebih 65 meter dari sumber mata air dengan kondisi jalan setapak dan berbukit.   Belum ada bantuan untuk memudahkan masyarakat  mengambil air dari sumber mata air. Masyarakat  harus berjalan kaki turun ke sumber untuk mengambil air untuk keperluan sperti mandi, cuci dan minum serta masak.   Kebanyakan warga masyarakat tidak mempunyai tempat untuk mandi yang permanen dan belum ada sumber listrik dan air dari sumber mata air terbuang  sia-sia.
Waktu terkadang terbuang tidak produktif


Berdasarkan verifikasi ke lapangan oleh FK dan FT pada awal tahun 2012 ditemukan fakta bahwa di sekitar desa banyak terdapat sumber mata air, namun jaraknya jauh dari permukiman, Ada sumber air bersih yang besar dan belum dimanfaatkan dengan maksimal, Mata air tidak pernah kering atau berhenti, informasi dari masyarakat debit air akan lebih rajeh waktu nimur, Masyarakat mempunyai penggalaman pengerjaan konstruksi pipa.  Setelah dilakukan analisa data dan berdasarkan fakta di lapangan maka usulan disepakati dalam MKP dan didukung oleh TPU dan Tim Desa lainnya.  Dilakukan survei lokasi dan survei pembanding lokasi kegiatan sejenis.
Data pendukung dipenuhi dalam format proposal usulan kegiatan ke PNPM. Usulan mendapatkan prioritas setelah 4 Th terkalahkan oleh usulan lainnya.  Masyarakat  sangat berharap usulan Saluran Air Bersih (SAB)  mendapatkan kelayakan setelah dilakukan verifikasi administrasi dan lapangan.  “Tim Verifikasi masih belum klik dengan usulan Hidram ini !, masih perlu pertimbangan dan pembelajaran lebih detail terkait
efisiensi dan keberhasilan nya……”  Keluh Man Usi TPK pada Kades dan Fasilitator.  Dengan berulangkali pertemuan bersama  Tim Verifikasi dan kajian bersama Fasilitator dan Masyarakat  serta pertimbangan dan masukkan Fastekab…………, akhirnya mendapatkan lampu HIJAU…… layak diikutkan dalam prioritas pendanaan. Kegiatan proyek dilakukan pada Juni 2012 dan selesai pada Oktober 2012.  Selamat menikmati air bersih dan sehat saudaraku – seperti ditulis oleh Pak Imam Rosadi – FT yang saat ini bertugas di Kecamatan Cerme Gresik yang sebelumnya di Kecamatan Mayang Jember – [hry]
Pak Imam - mencoba aliran air bersih dan sehat
Pejabat dari Kabupaten meninjau lokasi


















Data teknis :
Komentar warga .......

" Alhamdulillah……………..Aengngah ampon semmak ka compok, tak ambhu onggeh toron pole….!!! "
( Air sudah dekat ke rumah, tidak lagi turun ke bawah)

" Mator kaso’on de’ ka PNPM Mandiri Perdesaan jugen de’ ka Pak Imam ketua nah pnpm…...... "
( Terima kasih kepada PNPM Mandiri Perdesaan dan juga kepada Pak Imam ...)

230 PAKET SEMBAKO GRATIS DARI PEMBAGIAN SURPLUS PENGELOLAAN DANA BERGULIR UNTUK BANTUAN SOSIAL RUMAH TANGGA MISKIN (RTM)

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Rabu, 26 Desember 2012 | 22.00

Upacara simbolis kepada penerima sembako bagi RTM Kec Cerme
Tanggal 25 Januari 2012 PNPM MP Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik Jawa Timur melaksanakan MAD Pertanggungjawaban / Laporan pertanggung jawaban kegiatan dan dana yang digunakan  oleh Kelembagaan UPK, BKAD dan BP UPK. Salah satu agenda kegiatan ini adalah membahas pembagian alokasi surplus dari pengelolaan dana bergulir SPP, dimana tahun 2011 Kecamatan Cerme memperoleh Dana Surplus dari jasa pinjaman 1.5 % pengelolaan dana simpan pinjam perempuan (SPP) sebesar Rp. 206.428.833,-.
Dari dana tersebut sesuai dengan petunjuk teknis operasioanal program tentang pembagian surplus pengelolaan dana bergulir  dapat di alokasikan untuk bantuan sosial Rumah Tangga Miskin dengan prosentase minimal 15 % dari total Surplus yang didapatkan dan juga untuk kegiatan lainnya setelah dikurangi dengan resiko pinjaman dan Operasional non SPP.
Berdasarkan hasil keputusan rapat MAD ini diperoleh kesepakatan bahwa Alokasi Dana Bantuan Sosial untuk Rumah Tangga Miskin di Kecamatan Cerme sebesar Rp 34.500.000 (Tiga Puluh Empat Juta Lima Ratus Ribu Rupiah)atau 20 % dari dana Surplus tahun 2011.

Jumlah penerima pemanfaat per desa sesuai dengan jumlah kelompok
Ketentuan penerima manfaat dana bantuan sosial Rumah Tangga Miskin diputuskan juga dalam kegiatan MAD ini, dimana jumlah penerima manfaat dana bantuan sosial RTM adalah data rumah tangga miskin yang diajukan oleh desa melalui KPMD.  Sedangkan jumlah penerima manfaat bantuan RTM perdesa ditentukan berdasarkan banyaknya jumlah kelompok pemanfaat SPP per desa.   Jadi desa yang jumlah kelompok pemanfaat SPP banyak akan mendapatkan porsi / porsentase lebih banyak untuk penerima dana bantuan sosial RTM.   Adapun jenis bantuan yang akan diberikan disepakati dan diputuskan untuk pemberian paket sembako berupa beras, gula, minyak goreng, kopi, teh, kecap dan mie per orang / penerima bantuan dengan perhitungan setara Rp 150.000 / orang.
 
Pelaksanaan pembagian sembako dilakukan pada tanggal 13 Agustus 2012, dimana teknis distribusi paket sembako dilakukan pemberian langsung kepada penerima bantuan RTM di balai desa oleh Anggota Kelembagaan BKAD, BP UPK, UPK dan PL dengan pembagian wilayah Kecamatan Cerme bagian Selatan, Tengah, Barat, dan Utara - sebagaimana ditulis oleh Nastain - FK Kecamatan Cerme Kabupaten Gresik [hry]

PASAR DESA BOLO KECAMATAN UJUNGPANGKAH KABUPATEN GRESIK JAWA TIMUR Membuka Peluang Kerja dan Pendulang Pendapatan Asli Desa

Proses jual beli di halaman depan Pasar Bolo
Bolo merupakan salah satu desa lokasi PNPM Mandiri perdesaan yang ada di Kecamatan Ujungpangkah Provinsi Jawa Timur (JATIM) dengan luas wilayah 495.952 Ha den jumlah penduduk 572 KK atau 2.822 jiwa diantaranya 178 KK adalah Rumah tangga miskin.
Pada tahun 2009,adalah tahun pertama masuknya PNPM-Mandiri perdesaan di Kecamatan Ujung Pangkah. seiring dengan tahapan alur Program PNPM-MPd pada akhir tahun 2009 pasar ini di serah terimahkan oleh Tim Pengelola  Kegiatan (TPK)ke pihak pemerintah desa dengan memanfaatkan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) Rp.119.259.000 dan swadaya masyarakat Rp. 5.277.500.
Kondisi Pasar Bolo setelah MDST
Proses jual beli terjadi di pagi hari setelah Subuh
Salah satu penyebab mengapa pasar ini di usulkan oleh kaum perempuan adalah kurangnya kapasitas, bangunan pendukung dan juga terganggunya masyarakat dengan polusi bau, sampah serta tidak menunjangnya lokasi pasar lama yang menggangu masyarakat dalam beribadah, terutama sholat shubuh karena lokasi pasar lama berdekatan dengan Masjid Mambaus Sholikhin.


Aktivitas proses jual-beli di dalam los pasar

Setelah proses pembangunan selama 3 bulan, masyarakat tidak lagi terganggu dengan aktivitas pasar dan tidak  juga bersusah-payah untuk mendapatkan kebutuhan pokok hidup sehari-hari, dan yang lebih penting lagi adalah membuka peluang kerja dan  menambah pendapatan asli desa.
Antusiasme calon pedagang sangat tinggi. Dalam waktu singkat, satu minggu setelah Musyawarah Desa Serah Terima, pendaftar sudah memenuhi seluruh stand yang tersedia. Mulai dari pedagang lama, sampai muncul para pedagang baru, begitu ungkap Arifuddin, 35, yang pada waktu itu menjadi Kader Pemberdaya Masyarakat Desa (KPMD).

Pasar Desa Bolo memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi. “Masyarakat Bolo menjual barang yang dihasilkan dan membeli barang yang menjadi kebutuhan,” ujar Lastri, salah satu warga.
Ia melanjutkan, semenjak adanya pasar desa masyarakat menjadi cukup mudah dalam mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Langkah itu memudahkan menjual hasil pertanian mulai dari beras, jagung, kacang hingga sayur-sayuran.  Aktifitas pasar dimulai sejak pagi buta. Menjelang shubuh sampai dengan 07.30 WIB.  Kepadatan pengunjung sekitar lebih kurang 400 orang setiap harinya di pasar desa ini,” ujar Safak, 29, salah satu pedagang.

Aktivitas proses jual-beli di halaman pasar

Pedagang di Pasar Desa Bolo berjumlah 45 orang yang menempati di dua los pasar. Dari 45 0rang, 25 orang pedagang dari Desa Bolo sendiri dan sisanya dari luar desa sekitar. Di luar los pasar juga ada beberapa pedagang, dengan menggelar daganganya di karpet dan lainya dengan ronjot di atas sepeda motor.
Pedagang tetap di pasar desa bolo sejumlah 45 orang dan pedagang yang tidak tetap lebih kurang 10 orang.
Pada waktu Musyawarah desa pertanggung jawaban dana yang ke dua (MDPJ II)di sepakati oleh Pemerintah desa, BPD dan para pemanfaat/ pedagang pasar dan juga tim pemelihara yang juga merangkap pengelola pasar Sewa pedagang yang di berada dalam Los pasar  adalah Rp 200.000/tahun/ pedagang dan retribusi perhari adalah Rp 500 perhari bagi semua pedagang
Dengan demikian setiap hari mendapat retribusi sebesar:
Rp 500 x 65 = Rp 32.500
Sedangkan pertahunya kalau diasumsikan 30 hari dalam 1 bulan adalah :

Sewa     Rp 200.000 x 45= Rp  9.000.000
RetribusiRp 32.500x30x12= Rp 11.700.000
Total per tahun :         Rp 20.700.000

Pendapatan dari retribusi dan sewa ini dialokasikan untuk pemeliharaan dan kebersihan dan kebutahan lainya terutama kebutuhan yang terkait dengan Swadaya untuk Program PNPM Mandiri Perdesaan, selebihnya dimasukkan dalam kas desa.

Kondisi 0 %
Kondisi 50 %
Kondisi 100 %


Diskripsi Sarana :   
Nama Sarana Fisik  PEMBANGUNAN PASAR BARU
Dimensi (PxLxT) m (18 X 4 )m  2 Los
Spesifikasi matrial :
-    Kayu bengkirai
-    Genteng karangpilang
-    Lantai Kramik 30 x 30

Bangunan pelengkap :
KM/WC              :  1 Unit (1.5 x 1.5)m
Tempat sampah      :  1 Unit ( 1 x 1)m
Drainase           :  50 m’
Lokasi (Dusun) RT 01 / RW 05
Dana BLM  Rp 119.259.000,- &  Dana Swadaya Rp 5.277.500,-

ditulis oleh : Aang chunaifi, ST - Fasilitator Teknik Kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik JAWA TIMUR
- editing by hry

KADO ISTIMEWA KEPADA SELURUH FASILITATOR PNPM MANDIRI PERDESAAN & GENERASI SEHAT CERDAS PROVINSI JAWA TIMUR DI AKHIR TAHUN 2012

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Jumat, 21 Desember 2012 | 20.29


Banner yang diletakkan di pintu masuk hotel - sebagai sosialisasi "branding"

Ibu Tyas - FK Kecamatan Blega sedang presentasi hasil disko
Surabaya - Dipenghujung tahun 2012 seluruh barisan fasilitator yang peduli dengan rumah tangga miskin yaitu sebanyak 1.168 orang  yang terdiri dari 276 fasilitator perempuan atau sebesar 24% dan 892 fasilitator laki - laki atau sebesar 76% yang tergabung kedalam PNPM Mandiri Perdesaan dan Generasi Sehat Cerdas (GSC) sudah kelar mengikuti Pelatihan Penyegaran bagi Fasilitator Kecamatan dan Fasilitator Teknik di 29 Kabupaten se Jawa Timur.  Pelatihan ini sebagai tindak lanjut dari hasil TOT yang sudah diberikan kepada Fasilitator Kabupaten pada pertengahan November 2012 lalu di Solo Jawa Tengah (lihat berita terkait di blogspot.com sebelumnya).
Ternyata laki - laki masih dominan menjadi  fasilitator di PNPM MPd & GSC Jawa Timur
Fasilitator PNPM MPd & GSC Jawa Timur  berdasarkan jabatan dan gender

PELATIHAN PENYEGARAN FASILITATOR KECAMATAN DAN FASILITATOR TEKNIK PNPM MANDIRI PERDESAAN KABUPATEN LUMAJANG JAWA TIMUR

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Senin, 17 Desember 2012 | 12.15

Suasana acara pembukaan Pelatihan Penyegaran FK dan FT Kabupaten Lumajang
Kabupaten Lumajang Jawa Timur - Bertempat di ruang Kirana Hotel Lumajang  yang berada di jalan Ahmad Yani 301-303 Lumajang , pembukaan acara pelatihan penyegaran bagi FK dan FT Kabupaten Lumajang diselenggarakan tepat  pada hari Jumat 14 Desember 2012. Broto Judono FK dari Kecamatan Tempeh yang didapuk sebagai ketua pelaksana mengawali  dengan laporan nya di forum pelatihan. Disampaikan dalam laporan tersebut dasar pelaksanaan pelatihan penyegaran yaitu  Surat edaran Dirjend Pemberdayaan Depdagri  No 414.2/1440/PNPM-MP/II/2012 tanggal 31 Oktober 2012 dan  Surat KMW IV Provinsi Jawa Timur  No 201/PNPM-MPd/XI/2012  tentang pelatihan penyegaran FK tahun anggaran 2012 yang mempunyai  maksud memberikan tambahan pemahaman terhadap program kepada fasilitator dan meningkatkan teknik fasilitasi di lokasi tugas pendampingan.  Pelatihan penyegaran ini bertujuan untuk membangun komitmen fasilitator dalam melaksanakan pendampingan  dan memberikan tambahan dalam peningkatan kapasitas kepada masyarakat. Disampaikan pula oleh Broto bahwa peserta pelatihan  berjumlah 37 orang yang terdiri dari Fasilitator Kecamatan  bidang pemberdayaan 19 orang dan Fasilitator Kecamatan  bidang teknik berjumlah 18 orang dari 20 Kecamatan yang ada di Kabupaten Lumajang. Anggaran Pelaksanaan pelatihan berasal dari APBN dengan  lama pelaksanaan 9 (sembilan) hari mulai dari tgl 14-22 Desember 2012, sedangkan pemateri atau pelatih dari tim Fasilitator Kabupaten.

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat (DPM) Kabupaten Lumajang, Drs. Herman Wibowo dalam sambutannya menyampaikan, bahwa pelatihan penyegaran kali ini sangat pantas dan strategis, dimana Pemahaman tugas pokok dan fungsi FK dan FT dalam pendampingan program di tengah-tengah masyarakat  bisa lebih baik lagi. Selain itu, pelatihan penyegaran dapat dijadikan penguatan komitmen bersama antar  fasilitator agar sesuai dengan harapan program. Tentang Sosialisasi program kepada masyarakat juga disinggung , karena menurut beliau dari  hasil semiloka dengan DPRD yang dihadirnya disana anggota dewan mengeluhkan sosialisasi pnpm kepada masyarakat belum maksimal, namun disadari bahwa FK dan FT sudah berupaya secara optimal agar dapat bisa berpartisipasi. Simpan pinjam perempuan (SPP) sebagai salah satu bentuk kegiatan PNPM harus menjadi konsentrasi lebih FK dan FT . “Harus  jeli  karena masyarakat semakin pintar ,  Fasilitator harus lebih cermat, waspada  dan tangap” demikian tegas Herman.Sebelum membuka secara resmi acara pelatihan penyegaran FK dan FT, Kepala Dinas menyampaikan harapannya dari pelatihan  penyegaran ini agar  pelatihan diikuti secara seksama, dan dijadikan sebagai refleksi, tukar pikiran dan pengalaman antar  fasilitator di lokasi tugas.
Wajib menyanyikan Lagu Kebangsaan sebelum acara dimulai

    Turut hadir dalam acara pelaksanaan tersebut Penanggung Jawab Operasional Kabupaten Lumajang (PJOKab) Samsul Arifin, SP, MM  dan seluruh Fasilitator Kabupaten beserta Asisten. Acara pembukaan di tutup dengan doa yang  dipimpin oleh Imam Zubaidi, S.Ag  FK dari Kecamatan Pasirian.   
Pelatihan penyegaran bagi FK dan FT juga  dilaksanakan serentak  di 29 Kabupaten se Jawa Timur dengan jadual yang diagendakan semua akan berakhir pada 22 Desember 2012.  Materi pelatihan penyegaran sepenuhnya mengacu pada hasil pelatihan penyegaran bagi Fasilitator Kabupaten PNPM Mandiri Perdesaan yang sudah dilaksanakan pada tanggal 14 sampai dengan 22 November 2012 bertempat di Lor Inn Hotel Surakarta (silahkan baca juga di blog ini sebelumnya). - seperti ditulis via email oleh Dewangga FK Kecamatan Kunir Kabupaten Lumajang serta ditambah sedikit informasi tentang Penyegaran FK dan FT. [hry]

PENINGKATAN KAPASITAS BAGI KONTRIBUTOR BERITA BULETIN DERAP DESA POKJA MEDIA RUANG BELAJAR MASYARAKAT [ R B M ] KABUPATEN PAMEKASAN

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Jumat, 14 Desember 2012 | 13.16


Peserta sedang melakukan "media list" mencari mitra media lokal potensial
Pamekasan, Madura - Pokja Pengembangan Media - Ruang Belajar Masyarakat (RBM) melaksanakan Pelatihan Jurnalistik yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan para kontributor berita "wartawan lokal" kepada 15 peserta dari masing  - masing kecamatan wilayah Kabupaten Pamekasan yang terdiri dari 9 peserta laki - laki dan 6 peserta perempuan.  Sebelumnya panitia sudah menyeleksi para peserta dari masing - masing kecamatan dari 3 calon peserta menjadi 1 peserta dari setiap kecamatan.  Adapun yang menjadi kriteria peserta yang bisa  mengikuti pelatihan di tingkat kabupaten adalah "dapat menulis cerita"  dan "terlibat aktif dalam kegiatan PNPM".  Pelatihan dilaksanakan  pada tanggal 12 - 13 Desember 2012 bertempat di Aula Gedung PKPN Jln. Kemuning No 2 Pamekasan.  Agenda kurikulum pelatihan meliputi : Pengenalan Jurnalistik & Teknik Penulisan Berita dan Opini oleh praktisi media lokal serta Strategi Komunikasi dan Pengenalan Cara Penulisan Berita dan Best Practice oleh Spesialist Komunikasi Informasi dan Edukasi RMC IV dilanjutkan Praktek Kepenulisan dan Pendampingan oleh Pimpinan Redaksi Buletin  Derap Desa.
Buletin DERAP DESA - edisi perdana, ditunggu produksi selanjutnya ......
 Ahmad Wiyono - selaku Pimpinan Redaksi buletin Derap Desa menerangkan bahwa buletin Derap Desa yang didukung oleh RBM khususnya Pokja Media sudah menerbitkan buletin edisi perdana pada bulan Juni 2012 serta mempunyai konsep untuk membuat web tentang PNPM Mandiri Perdesaan dan GSC - tetapi khusus web belum terealisasi karena keterbatasan waktu dan anggaran pada saat itu.  Kami selaku pimpinan redaksi bekerja sama dengan pengurus RBM serta berdasarkan usulan dari para "kontributor berita" dari 12 Kecamatan  membuat perencanaan untuk T.A 2013 sebagai berikut : penerbitan buletin edisi 2 pada bulan Januari 2013 dengan tulisan yang berasal dari peserta pelatihan kali ini terus membuat dan mengembangkan web atau blogspot.com tentang PNPM di Pamekasan, selain itu juga perlu dipertimbangakan lagi untuk bekerja sama dengan  stasiun radio lokal serta pembuatan brosur dan poster untuk sosialisasi PNPM Mandiri - mohon dukungan dan doanya - demikian disampaikan oleh Cak Ahmad Wiyono saat diskusi kecil disela - sela ishoma.  Diskusi juga didampingi oleh Pak Mohammad Gozi (FK Kecamatan Larangan) yang tertarik dan minat di bidang jurnalistik - adalah menjadi kewajiban saya untuk selalu mendampingi dan memonitor pasca pelatihan ini agar rencana kerja Buletin Derap Desa ini terwujud - demikian dengan sigapnya Pak Gozi menutup diskusi kecil saat itu. 
 
CIE Specialist sedang eksplorasi pimpinan redaksi
Diskusi kecil saat itu ditutup dengan penuh semangat bahwa nanti akan ada  sebanyak 12 cerita sukses tentang program masyarakat yang didukung PNPM Mandiri Perdesaan dan GSC karena masing - masing peserta yang terdiri dari 12 kecamatan setuju dan siap untuk menulis dan mengirim ke redaksi buletin Derap Desa sebelum edisi 2 terbit akhir Januari 2013 - semoga.  Peran pendampingan dan follow up visit dari jajaran dewan redaksi Derap Desa dan FK sangat menentukan keberhasilan RKTL ini.  Bravo Buletin Derap Desa Kabupaten Pamekasan. [hry]

BERITA PNPM GENERASI DARI MAKASAR : PELATIHAN PRA TUGAS FASILITATOR KECAMATAN (FK) PNPM MPd- GENERASI TAHAP II REGION MAKASAR DI HOTEL GRAND WISATA MAKASAR

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Rabu, 12 Desember 2012 | 10.10


Pak Valent – siap memberikan arahan dan membuka pelatihan
Makasar, Sulawesi Selatan – Acara  pembukaan Pelatihan Pra Tugas Fasilitator Kecamatan PNPM MPd – Generasi dibuka secara resmi pada tanggal 25 Nopember 2012 oleh Bapak Valentinus Sudarjanto Sumito SIP, MSi selaku Kasubdit Kesejahteraan Sosial Direktorat Pemberdayaan  Adat  dan Sosial Budaya Masyarakat  – Jakarta.  Peserta pelatihan berjumlah 78 orang yang terdiri  dari provinsi Gorontalo, Maluku, Sulawesi Barat dan Sulawesi Utara.  Pelatihan akan berakhir pada tanggal 5 Desember 2012.  Para pelatih terdiri dari  :
1.    Purwoko ( PSF World Bank )
2.    Fone South ( Spesialis Generasi Sulawesi Utara )
3.    Max Hidete ( Spesialis Generasi Gorontalo )
4.    Esa Langgeng ( Spesialis MIS Nusa Tenggara Barat )
5.    Yayu Sri Rahayu ( Spesialis MIS Jawa Timur )
6.    Husin Ahmad ( FasKab Boalemo Gorontalo )
7.    Sukamto Mukodompit ( FasKab Minahasa Utara – Sulawesi Utara )
8.    Helnaketsia Lawalata ( FasKab Maluku Utara )
9.    Iskandar Munir ( FasKab Pamekasan – Jawa Timur )
10.    M. Ilyas (Faskab Mejene – Sulawesi Barat)

Adapun sambutan yang diberikan diantaranya mengenai progres pencairan Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPM Generasi secara nasional sampai dengan tanggal 24 Nopember 2012 telah terserap sebesar 54%, untuk lokasi tambahan pada DIPA Revisi yang kedua tidak dapat menyerap dana BLM dikarenakan progres kegiatan baru pada sampai musyawarah dusun (Musdus) Sosialisasi dan pelatihan KPMD I. Disampaikan juga terkait permintaan buku tentang kegiatan PNPM Generasi oleh instansi di luar PMD dijelaskan oleh Bapak Valentinus bahwa pembuatan buku yang dimaksud memerlukan dana yang terlalu besar, daripada dana hanya untuk mencetak buku lebih baik dana tersebut digunakan untuk alokasi BLM, kemudian sarannya pembuatan cerita dapat dibuat oleh Fasilitator di masing – masing lokasi ini akan lebih efektif. Selesai sambutan dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, diantaranya dari FK Kepulauan Talaud Sulawesi Utara menanyakan tentang kelengkapan untuk FK berupa alat pelampung, hal tersebut dapat diterima oleh nara sumber dan akan ditindaklanjuti pada TA 2013. Dan juga adanya keluhan dari tim FK dari Sulawesi Barat terkait gaji yang selalu terlambat yaitu selalu diatas tanggal 15, hal ini menjadi perhatian oleh Satker dan diingatkan kembali untuk Satker Sulbar bahwa tim Fasilitator harus menerima hak mereka tepat waktu supaya dalam bekerja mereka merasa dihargai.

Ibu Rasbiana (FK)  peserta dari Poliwali Mandar Sulawesi Barat di sesi tanya jawab
Topik yang disampaikan oleh Pak Munir sebagai fasilitator pelatihan dari FasKab Generasi Kabupaten Pemekasan Jawa Timur yaitu tentang Ketrampilan Negosiasi dan Mediasi, Proses Pelaksanaan Kegiatan, Administtrasi Keungan UPK dan Pokja,  Pendampingan Musyawarah Desa Pertanggung Jawaban dan Serah Terima (MDPJ & MDST).  Sedangkan Ibu Yayu memfasilitasi Laporan Form MIS – meliputi data sasaran program, laporan kegiatan tahapan perencanaan, laporan hasil focus group discution, laporann hasil kegiatan, laporan kegiatan terdanai program, laporan monitoring bulanan, laporan kegiatan audit antar desa, laporan pembagian dana BLM per desa, laporan hasil reward per desa, laporan individu FK, laporan program oleh FK, laporan keungan di UPK dan laporan keuangan di Pokja  – seperti ditulis dan disampaikan oleh Ibu Sri Yayu Rahayu, ST M.Kom (MIS PNPM Generasi Jawa Timur) & Pak Iskandar Munir (Faskab Generasi Kabupaten Pamekasan Jawa Timur). [hry]

Berita Seputar PNPM

Arsip lain Kategori ini »

Good Practices

Arsip lain Kategori ini »
Published by : Magister Pendidikan
Copyright © 2013. PNPM Mandiri Perdesaan - Jawa Timur - All Rights Reserved
Created and Support by A.M.C. Purnama
Proudly powered by Blogger