Batu Belah Lokal
Dari Dusun Ngepung
|
NGANJUK - Seiring dengan perkembangan jaman dimana sekarang era yang terjadi
adalah era pembangunan dan hal ini telah berjalan selama puluhan tahun sejak
Pemerintah Republik Indonesia mulai menjalankan pembangunan dimulai sejak jaman
orde baru sampai orde reformasi yang berlangsung dewasa ini. Tidak ketinggalan
di suatu desa yang cukup terpencil dan memang terpencil yang berada di ujung
barat Kecamatan Lengkong, ada suatu Desa yang bernama Ngepung. Disebut Ngepung karena desa
ini dikepung oleh hutan kayu dan padang ilalang dan sejauh mata memandang
memang yang nampak hanyalah hutan belukar bercampur pepohonan kayu jati yang
memang tumbuh subur di areal ini.
Desa Ngepung juga sedang membangun dan salah satu kegiatan yang
dilaksanakan adalah pembangunan Gedung Sekolah dan Jalan Paving yang
mendapatkan pendanaan dari dana BLM PNPM Mandiri Perdesaan pada TA 2013 ini.
Namun apa yang terjadi pembangunan Jalan Paving ini tidak akan pernah bisa
dilakukan bilamana belum ada penanganan dan perbaikan pada badan jalan yang
mengalami longsor akibat kemiringan tebing yang cukup ekstrim. Penanganan yang
paling mungkin dilakukan adalah pemasangan konstruksi bronjong batu sepanjang
30 s/d 50 m yaitu pada bagian ruas jalan yang mengalami kelongsoran yang parah.
Kesulitan yang dihadapi oleh Team Desa/TPK adalah permasalahan bahan material
batuan yang akan dipergunakan untuk pengisian keranjang kawat bronjong tersebut
karena tidak mungkin mendatangkan bahan/material batu belah dari luar
desa/kecamatan disamping kesulitan dalam pengangkutan karena melewati medan
perbukitan yang berbelok-belok juga harga bahan/material tersebut yang
dipastikan akan sangat mahal dan tidak akan terbeli oleh pendanaan yang ada.
Pada pertemuan yang dilakukan Team Desa/TPK bersama warga masyarakat dusun/desa
yang bersangkutan dibahas kemungkinan
menggunakan bahan/material yang bisa dipakai untuk pembangunan, usulan
demi usulan dibahas namun belum menemukan cara pemecahan permasalahan yang
kongkrit semua menyatakan bahwa bahan/material batu belah mau tidak mau harus
didatangkan dari luar daerah walaupun dibeli dengan harga malah. Hampir-hampir
pembahasan mengalami dead lock atau jalan buntu sampai pada akhirnya salah
seorang pelaku PNPM MPd yakni KPMD Desa Ngepung mengusulkan bagaimana bila
pengisian batu bronjong menggunakan bahan/material lokal dari batu padas yang
keras yang sumbernya cukup melimpah di Dusun Ngepung bila perlu dipilih batu
belah ukuran besar yang keras sebagai pengisi bronjong batu.
Penggunaan
batu belah lokal untuk pengisi kawat bronjong
|
Dengan semangat bak perjuang Angkatan 45 usulan KPMD tersebut
akhirnya disambut dan disetujui dengan antusias oleh forum musyawarah desa dan
kemudian dibentuk Tim Desa dari unsur masyarakat dan pelaku PNPM MPd untuk
meninjau lokasi atau tempat pengambilan batu padas tersebut dan diambil
contoh/sample untuk selanjutnya dikomunikasikan bersama FK/FT PNPM MPd di Kec
Lengkong untuk memperolah persetujuan. Dengan
perhatian yang mendalam dan tingkat kehati-hatian yang cukup tinggi maka FK/FT
PNPM MPd mulai mempelajari contoh batu belah lokal yang sumbernya berada pada
lereng tebing pada bantaran sungai. Dari pengamatan visual batu belah tersebut
memang tergolong batu padas muda yang berproses menjadi batu padas tua, tingkat
kekerasan cukup bila hanya dipergunakan untuk pengisi konstruksi bronjong batu
dan bisa juga dipergunakan sebagai pasangan batu misal untuk pondasi rumah penduduk
dan pasangan saluran irigasi/drainase. Namun bila dipergunakan untuk konstruksi
jalan baik untuk jalan type Telford, Makadam maupun Burda atau Lapen Makadam
bahan lokal tersebut tidak direkomendasikan.
Hasil pengamatan FK/FT PNPM MPd adalah sbb :
1.
Warna batu belah adalah
kecoklatan/coklat muda.
2.
Punya ketahanan yang cukup
terhadap pengaruh air
3.
Kekerasan sedang
4.
Bisa dipotong/dibelah dalam
bentuk belahan besar, sedang dan kecil
5.
Bisa dipasang dengan
menggunakan luluh atau campuran pasir dan semen
Pengisian batu belah pada kawat
Bronjong
cukup kokoh dan diperkuat dengan pemancangan
dolken/bambu bongkotan
|
Dengan
ditemukannya alternatif pemanfaatan batu belah lokal untuk keperluan pembangunan maka akan
sangat membantu bagi warga masyarakat yang berkeinginan untuk membangun
perumahan dan kegiatan pembangunan lainnya misalnya : saluran irigasi desa dan
drainase lingkungan pemukiman. Biaya pembangunan bisa ditekan khususnya untuk
pengadaan bahan/material batu belah sedangkan kebutuhan bahan/material bangunan
lainnya seperti : besi beton, semen tetap harus didatangkan dari luar daerah
dengan harga yang sepadan. Upaya penggunaan bahan/material lokal ini harus
tetap disosialisasikan kepada masyarakat dan tidak perlu ada kekhawatiran dalam
penggunaannya karena bahan tersebut cukup layak dan kuar dipergunakan untuk
keperluan pembangunan.
Peninjauan oleh Satker PNPM MPd/PjOKab Nganjuk dengan didampingi
oleh Asisten Fastekab ke lokasi pemasangan bronjong di Dsn Jomblang Ds Ngepung pada
tanggal 23 Agustus 2013 yang baru lalu memberikan kesimpulan bahwa
bahan/material batu belah lokal layak dipergunakan untuk konstruksi tertentu
misal : konstruksi bronjong batu, pasangan pondasi rumah maupun saluran irigasi
dan drainase. Namun untuk penggunaan sebagai konstruksi jalan sebaiknya
menggunakan bahan/material yang lebih keras semacam batu belah dari Kec Brebek
atau dari Desa Bangle, karena material tersebut harus tahan terhadap beban
pemadatan dari Mesin Gilas. Ditulis oleh Herry Sutjipto – Fasilitator Teknik PNPM
MPd – Kec Lengkong.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.