Home » » Meningkatnya Taraf Kehidupan Keluarga Dengan Modal Pinjaman SPP, Kisah Sukses Ibu Lilis dari Desa Kemuning Kecamatan Tarik kabupaten sidoarjo

Meningkatnya Taraf Kehidupan Keluarga Dengan Modal Pinjaman SPP, Kisah Sukses Ibu Lilis dari Desa Kemuning Kecamatan Tarik kabupaten sidoarjo

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Jumat, 10 Januari 2014 | 11.38




SIDOARJO - Ibu Lilis Winarsih adalah salah satu anggota kelompok Jami’iyah Tahlil Umbut Legi Desa Kemuning yang diketuai oleh ibu Jumaiyah. Ibu Lilis mengenal program PNPM MPd melalui sosialisasi yang dilakukan oleh FK dan UPK beserta KPMD Desa Kemuning di tingkat dusun yaitu dusun Umbut Legi Desa Kemuning pada tahun 2007. Pada masa itu, Ibu Lilis hidup dengan cuma menggantungkan penghasilan suami. Sejak menikah tahun 2003 sampai 2007, Ibu Lilis menjadi seorang ibu rumah tangga yang kesehariannya mengurus rumah dan 2 orang anak serta mengikuti kegiatan sosial keagamaan di lingkungannya. Dengan perkembangan jaman yang semakin maju dan kebutuhan rumah tangga serta biaya sekolah anak yang cukup besar tidak cukup hanya menggantungkan pendapatan dari suami. Kemudian Ibu Lilis bercerita pada sang suami kalau didesa ada sosialisasi program PNPM MPd yang diperuntukkan bagi kaum hawa. Atas seijin dan persetujuan sang suami akhirnya Ibu Lilis memutuskan bergabung mengajukan pinjaman SPP melalui kelompok Jami’iyah Tahlil Umbul Legi. 
Ibu dengan 2 orang anak ini bergabung dengan 10 orang ibu anggota kelompok Jami’iyah Tahlil Dusun Umbut Legi lainnya. Anggota kelompok, yang rata-rata adalah sebagai ibu rumah tangga dan tidak mempunyai kegiatan usaha, ingin memanfaatkan program SPP ini sebagai upaya untuk penambahan modal usahan sebagai upaya merubah nasib. Dengan masukan dari pengurus UPK dan Fasilitator Kecamatan kesepuluh anggota kelompok sepakat mengajukan proposal ke UPK dengan plafon pinjaman sebesar Rp 5.000.000 (Lima juta rupiah). Setelah melalui proses Verifikasi dan MAD Perguliran, selang beberapa minggu kemudian akhirnya dana pinjaman tersebut bisa cair per orang mendapatkan dana Rp 500.000 ( Lima ratus ribu rupiah ) untuk penambahan modal usaha. Anggota memanfaatkan dana pinjaman ini untuk berbagai macam usaha ada yang untuk penambahan modal usaha pertanian, usaha dagang, dan usaha perternakan. Dengan dorongan keluarga, Ibu Lilis memanfaatkan dana pinjaman sebesar Rp 500.000 ini untuk membuka usaha dagang kecil-kecilan yaitu jualan makanan ringan dan minuman.

Dengan berjalanya waktu usaha Ibu Lilis ini dibilang cukup berhasil namun tidak puas sampai disini saja, Ibu Lilis bercita-cita mempunyai toko yang lengkap menjual sembako dan lainnya. Pada tahun 2008, Ibu Lilis memberanikan diri menaikkan plafon pinjamannya menjadi Rp 1.000.000,- untuk penambahan modal usaha toko. Dengan kesabaran dan keuletannya uang sebesar Rp 1.000.000,- ini digunakan untuk menambah ragam dan jumlah dagangan yang semula cuma menjual makanan ringan dan minuman sekarang bisa menjual sembako dan kebutuhan rumah tangga yang lainya. Mematok harga yang relatif agak murah dibandingkan dengan toko yang lain, usaha toko Ibu Lilis semakin hari menunjukkan perkembangan yang cukup bagus dan dagangannya laris diserbu oleh konsumen.   Meskipun usahanya sekarang dibilang cukup lancar dan maju tetapi Ibu Lilis tidak puas sampai disitu saja. Dengan banyaknya pesanan dan orderan dari konsumen Ibu Lilis untuk tahun 2009 memutuskan untuk menaikkan plafon pinjamannya menjadi Rp 2.000.000,00. Setelah diverifikasi oleh tim Verifikasi dan dilihat usahanya cukup maju akhirnya tim Verifikasi memutuskan untuk memberikan pinjaman pada Ibu Lilis sebesar     Rp 2.000.000,00. Selain untuk modal usaha dagang diam-diam Ibu Lilis mempunyai cita-cita untuk mengembangkan bakatnya yang dulu sempat tertunda karena terbatasnya modal yaitu merias pengantin.

Perubahan Perekonomian Ibu Lilis

 Dari hasil usaha dagang sembako yang dikelolanya, selain untuk penambahan modal, Ibu Lilis menabung untuk usaha yang lainnya yaitu usaha membuka rias. Ibu Lilis mula-mula membuka usaha rias itu dengan cara menawarkan pada tetangganya pada waktu acara wisuda anak-anak mulai dari TK, SD, SLTP bahkan SLTA. Dari waktu kewaktu akhirnya warga mengetahui Ibu Lilis ini, selain mengelola toko, ternyata bisa merias dan hasilnya cukup bagus sehingga banyak masyarakat yang suka dengan goresan riasan Ibu Lilis. Karena usaha rias ini membutuhkan modal yang cukup besar Ibu Lilis harus bersabar untuk mempunyai persewaan baju pengantin dan peralatannya. Dengan ketekunan dan keuletan Ibu Lilis bisa membagi modal itu selain untuk modal usaha dagang juga dibuat untuk modal usaha rias pengantin. Meskipun sekarang hanya mempunyai beberapa baju pengantin dan peralatan yang masih minim, tetapi Ibu Lilis tidak putus asa dan menyerah begitu saja terus berusaha dan berdoa supaya cita-citanya menjadi perias bisa terwujud. Dengan modal goresan riasan yang bagus meskipun tidak mempunyai peralatan yang lengkap Ibu Lilis kalau musim hajatan kebanjiran job untuk merias pengantin.

Dengan kerjasama yang baik dengan teman akhirnya Ibu Lilis menyewa semua peralatan dekor dan kelengkapan untuk memenuhi pesanan hajatan. Demi terselenggara acara resepsi pernikahan yang megah dan sang pengantin tampak anggun dengan balutan baju pengantin yang indah dan riasan yang mempesona. Waktu terus berjalan dan roda  kehidupan pun terus berputar usaha Ibu Lilis semakin maju dan bertambah besar. Karena usahanya semakin besar otomatis modal juga besar sehingga dari tahun ketahun pinjaman Ibu Lilis selalu naik untuk mengembangkan usahanya. Pada tahun 2011 plafon pinjaman Ibu Lilis sebesar Rp 3.000.000,-. Dengan pinjaman yang cukup besar ini Ibu Lilis tidak berani main-main dan kosentrasi untuk mengembangkan usaha rias pengantinya, sedikit demi sedikit peralatan rias pengantin dan semua kelengkapan akhirnya bisa dilengkapi oleh Ibu Lilis dan tidak sewa sana dan sewa sini lagi.

Dalam panambahan modal ini Ibu Lilis sangat berhati-hati dalam melakukan perhitungan.  Beliau berprinsip bahwa uang pinjaman harus benar-benar dimanfaatkan untuk modal usaha secara benar. Setelah menggeluti usaha perdagangan sembako dan kebutuhan rumah tangga lainnya dari tahun ketahun Ibu Lilis berhasil membantu perekonomian dan kehidupannya jauh lebih baik dari yang sebelumnya. Dengan keuletan dan kesabaran serta disiplin menabung yang tinggi dari hasil tokonya ada perubahan yang signifikan yaitu pada Tahun 2012 Ibu Lilis bisa mengembangkan usahanya dengan membuka rias pengantin . Sehingga bisnis Ibu Lilis sekarang jaringan pemasarannya juga lebih luas bahkan pelangganya ada yang dari luar desa bahkan ada yang di luar kecamatan. Pada Tahun 2013 dengan keuletan dan kesabarannya serta disiplin menabung yang tinggi dari hasil toko dan rias pengantin serta penambahan modal usaha dari pinjaman dana SPP perguliran di tahun 2013 sebesar Rp 4.000.000,- tepatnya dibulan Juni 2013 Ibu Lilis mengembangkan usahanya tidak hanya merias saja
tetapi dengan jasa merancang dekor pengantin dan lengkap beserta peralatan yang dibutuhkan untuk resepsi pernikahan. Ibu Lilis sangat bersyukur sekali dengan keadaanny sekarang ini bisa membantu perekonomian keluarga dan meningkatkan taraf kehidupan keluarganya. Ibu Lilis berharap semoga untuk kedepannya PNPM bisa menaikkan plafon pinjamannya lagi untuk modal usaha merias pengantin agar lebih baik dan lengkap dengan semua peralatan yang dibutuhkan untuk satu set acara hajatan yang besar.

Keberhasilan Ibu Lilis ini  juga tidak lepas dari campur tangan para pelaku-pelaku yang ada di PNPM. Ibu Lilis sangat bersyukur sekali berkat pendampingan FK dan Pendamping Lokal Kegiatan dana Bergulir yang setiap waktu bisa memdampingi para kelompok-kelompok SPP khususnya di Desa Kemuning sehingga kegiatan SPP di Desa kemuning bisa berjalan dengan baik dan lancar meskipun juga ada sedikit hambatan tetapi itu semua bisa diatasi dengan baik oleh pengurus kelompok dengan pihak Desa. Apabila ada kesulitan dalam kegiatan SPP FK, PL serta UPK siap membantu para Kelompok untuk memfasilitasi mencari solusi dan pemecahan masalah yang baik demi terwujudnya kebersamaan dan perdamain antar anggota kelompok. Dengan melakukan sosialisasi ke masyarakat dan pendampingan yang dilakukan oleh pelaku-pelaku PNPM MPd yang ada dikecamatan Tarik FK, PL serta UPK bersama-sama melakukan pemberdayaan kemasyarakat khususnya masyarakat miskin agar mempunyai usaha dan bisa meningkatkan  kehidupan yang jauh lebih baik untuk masa yang akan datang.  Ibu Lilis sangat berharap sekali semoga program PNPM ini bisa terus berkembang dan bisa membantu masyarakat yang membutuhkan dana bantuan untuk modal usaha. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kekurangan khususnya di Kecamatan Tarik ini  (Amien). Satu harapan, untuk ke depannya agar kegiatan simpan pinjam SPP dapat lebih ditingkatkan dan yang terpenting adalah makna dari kegiatan tersebut. Seperti tujuan dari PNPM MPd sendiri adalah untuk menanggulangi kemiskinan dan menciptakan ruang kerja bagi masyarakat, kegiatan ini tentunya sebagai awal pembuka khususnya bagi anggota Kelompok SPP dan masyarakat untuk dapat meningkatkan kesejahteraannya dan memandirikan kehidupannya. Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya adalah peran serta dan fungsi Kelembagaan, FT, FK, PL dan UPK harus lebih dioptimalkan sesuai  tugas dan tanggung jawab agar dapat dilaksanakan dengan lebih baik lagi. Oleh : Rulia Ainin Fitriana. S.Sos ( PL KDB Kecamatan Tarik )
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan ketikkan komentar Anda...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Berita Seputar PNPM

Arsip lain Kategori ini »

Good Practices

Arsip lain Kategori ini »
Published by : Magister Pendidikan
Copyright © 2013. PNPM Mandiri Perdesaan - Jawa Timur - All Rights Reserved
Created and Support by A.M.C. Purnama
Proudly powered by Blogger