Bu Zaenap - Anggota Kelompok SPP |
Diantara desa yang terdapat di kecamatan Bangilan adalah desa Kedung Jambangan, merupakan salah satu desa yang subur, mayoritas penduduknya bergerak dibidang pertanian. bila dibandingkan dengan desa-desa lainnya desa ini cukup maju dalam bidang industri, salah satunya yaitu indutri Pabrik roti “ADIM”.
Mulai berdiri tahun 2010, dimana dulunya hanya sebagai distributor roti Varia yang berasal dari Kabupaten Babat. Karena pabrik roti Varia ini tutup sedangkan permintaan dan pelanggan sudah banyak, akhirnya dibuatlah pabrik roti dengan merk “ADIM” dimana modalnya masih kecil.Berkat bantuan modal dari PNP-MPd kecamatan Bangilan di bidang SPP ( Simpan Pinjam Kelompok Perempuan) sebagai tambahan modal maka perusaan roti ini mengalami perkembangan cukup maju. . Menurut laporan UPK bahwa perusaan roti ADIM ini merupakan pemanfaat SPP dengan kelompok bernama Bugenvil, dimana ibu yang bernama Zaenap adalah sebagai anggota kelompok.
Ada 20 jenis roti yang diproduksi antara lain yaitu; roti tawar, 2 rasa, ¾ rasa, roti kelapa, donat, rogut, pla pisang, sisir coklat, kenongan, keju basah, matahari, bika, spiku, black fores, bolu dan banyak lagi jenisnya.
SPP Mendukung Usaha Roti "ADIM"
Dana SPP di di desa Kedungjambangan ini umumnya dimanfaatkan warga untuk penambahan modal usaha pertanian, mracang (kelontong), kue semprong/japit, maupun usaha pembuatan kerupuk. Usaha roti ADIM ini merupakananggota kelompok penerima manfaat SPP paling berkembang dan membanggakan di desa ini. Perusaan roti ADIM ini sekarang sudah memililik tenaga ahli sebanyak 3 (tiga) orang yang berasal dari Surabaya dan Babat, sedangkan karyawan lainnya penduduk setempat.
Memiliki 6 (enam) orang armada pemasaran dengan sepeda motor, dengan jangkau pasarnya mulai di kecamatan Bangilan sendiri,juga sudah meluas kedaerah, Jatirogo, Rembang, Lasem, Blora dan sampai ke Cepu. Menurut bapak Maftuh bahwa saat ini armada tinggal 6 (enam) orang, tapi kalau musim hujan mencapai 10 orang.
Pak Maftuh di Ruang Produksi Roti |
Menurut ibu Zainab, dengan adanya bantuan dana SPP (Simpan Pinjam Kelompok Perempuan) ini sangat membantu perkembangan usahanya. Sekarang sudah mempunai 2 (dua) unit Oven, yang cukup besar, yang mampu memjawab tantangan pasar. Namun begitu biaya gasnya cukup tinggi, juga biaya listrik. Sehingga perlu dicari jalan keluarnya misalnya membuat BIO GAS. Sehingga bisa menekan biaya produksi. dan bisa meningkatkan keuntungan lebih tinggi.......(darwis).
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.