Jember - Adalah seorang ibu bernama Amsati tinggal di Dusun Patemon Desa Mangaran Kecamatan Ajung Kabupaten Jember saat ini sudah dapat merasakan manfaat bantuan dana dari PNPM Mandiri Perdesaan dengan menjadi salah satu pemanfaat Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) sejak tahun 2009 untuk mendapatkan tambahan modal. Di dusun Patemon ibu Amsati adalah ketua kelompok SPP “Nurul Falach”. Ibu Amsati mengenal program PNPM MPd melalui sosialisasi di tingkat dusun yaitu dusun Patemon desa Mangaran pada tahun 2009. Lama sekali ibu ini hidup dengan ketidak menentuan ekonomi dan penghasilannya sebagai pekerja serabutan, namun Ibu Amsati adalah tipe orang yang sabar dan ulet dalam menjalani hidup dengan keadaan pas pasan.
Seiring berjalannya waktu, Ibu Amsati bergabung dengan program sebagai pemanfaat SPP. Setelah ibu Amsati bergabung dengan PNPM MPd dengan menjadi pemanfaat SPP pada tahun 2009, ibu dengan dua anak ini tergabung dalam kelompok “Nurul Falach”, yang mana kesemua anggotanya adalah kaum hawa. Ibu Amsati yang merupakan salah satu anggota kelompok Nurul Falach bersama 9 orang lainnya yang rata-rata adalah bekerja sebagai pengrajin sapu ini sepakat untuk memanfaatkan program SPP ini sebagai upaya untuk penambahan modal usahanya.
Pada tahun 2009, yaitu pertama kali ibu Amsati menjadi pemanfaat SPP mendapatkan bantuan tambahan modal sebesar Rp. 300.000,-. Saat itu ibu Amsati mengaku bingung karena bantuan sebesar itu untuk tambah modal dirasa masih kurang, akan tetapi dengan keuletan dan kegigihannya ibu yang akrab dipanggil ibu Am ini dapat menjalankan usahanya dengan modal yang ada untuk memproduksi sapu saja dan dapat melalui tahun pertama dan di tahun kedua yaitu tahun 2010 meningkatkan jumlah pinjamannya menjadi Rp. 1.000.000,- Dalam penambahan modal ini, ibu Am sangat perhitungan sekali, dia berprinsip bahwa uang pinjaman harus benar-benar dimanfaatkan untuk modal usaha secara benar. Setelah pinjaman tahun 2010 lunas dibayar ibu Am mengajukan kembali kepada kelompok Nurul Falach sebesar Rp. 1.500.000,- di tahun 2011 Rp. 2.000.000,- dan menambah produksi usahanya dengan memproduksi keset, sehingga di tahun 2012 ibu Am mengajukan pinjaman sebesar Rp. 2.500.000,- dan di tahun 2013 ini ibu Am mengajukan pinjaman sebesar Rp. 3.000.000,-.
Dalam perkembangan usahanya ibu Am telah menghasilkan 2 jenis sapu dan 2 jenis keset. Sapu-sapu buatan ibu Am harganya sangat ekonomis dan terjangkau oleh semua lapisan tingkat ekonomi. Berikut ini harga satuan sapu dan keset buatan bu Am : Sapu berbahan ijuk Rp. 4.500,-, Sapu berbahan Merang Rp. 6.000,- Keset berbahan kulit kelapa Rp. 1.500,- Keset berbahan kain Rp. 2.500,-.
Setelah menggeluti usaha kerajinan sapu dan keset, dari tahun ke tahun ibu Am berhasil membantu perekonomian dan kelayakan. Dengan keuletan dan kesabaran serta disiplin menabung yang tinggi dari hasil penjualan sapu ada beberapa perubahan yang signifikan yaitu: Tahun 2011 dari penghasilannya selama 2 tahun membuat sapu, ibu Am dapat memperbaiki kondisi rumahnya menjadi lebih baik lagi, dan sekarang telah memiliki 15 karyawan untuk membantu pembuatan sapu dan keset tersebut. Ketika FK bersama sekretaris UPK mencoba mengunjungi rumah ibu Am dan melihat kegiatan membuat sapu dan kesetnya, ibu Am sangat berterima kasih dan terharu dengan keadaannya sekarang dibanding sebelum tahun 2009. ibu Am berharap nantinya PNPM MPd bisa terus sukses dalam membantu masyarakat miskin.
Home »
Good Practices
» Produksi Sapu dan Keset, Bentuk Usaha Salah Satu Pemanfaat SPP untuk Membangun Ekonomi Keluarga
Produksi Sapu dan Keset, Bentuk Usaha Salah Satu Pemanfaat SPP untuk Membangun Ekonomi Keluarga
Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Senin, 18 November 2013 | 13.30
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.