Magetan - Bedagung adalah salah satu desa di Kecamatan panekan Kabupaten Magetan,dipimpin oleh seorang kepala desa yang saat ini masuk dalam salah satu Urutan Caleg dari salah satu partai, secara geografis desa bedagung berada di wilayah panekan bagian atas berbatasan langsung dengan hutan pinus, sebagian besar penduduknya hidup dari bercocok tanam mengingat lahan yang subur dan juga suhu udara yang sejuk sangat cocok untuk sayur mayur, sawi, kobis, bawang merah, brokoli, ketela rambat dan lain-lain
Sekilas infrastruktur
Kalau kita berkeliling menelusuri dusun-dusun di Bedagung sebagian besar jalan sudah menggunakan asphal baik yang berupa Lapen maupun Hot mix, ada 30% yang masih merupakan jalan makadam tentunya masih perlu adanya peningkatan lagi menjadi jalan asphal. Menurut sebagian warga memang di Bedagung pembangunan infrastruktur terutama jalan menjadi prioritas dibandingkan dengan prasarana lain. Jalan Telford, pemandian di beberapa lokasi di danai oleh PNPM-MPd yang dulu PPK (Program Pengembangan Kecamatan),juga dari P3DT ( Program Peningkatan Prasarana Desa Tertinggal )
Pemandian dusun Molang
Di dusun molang tepatnya di lokasi usulan Jembatan ada sebuah sumber air yang menjadi penyokong sebagian kebutuhan air di kecamatan Panekan, baik sebagai air bersih maupun mengairi persawahan dan ladang. Masih dianggap sebuah tempat yang keramat yang setiap tahun diadakan upacara adat semacam bersih desa. Kegiatan ini dilaksanakan sekitar Desember – Januari pada hari Selasa kliwon, selain membawa panggang tumpeng juga jajan pasar, setiap warga biasanya membawa beras segelas ditabur ke Sumber air. Sumber Molang Lokasi dusun Sengonan RT 01 RW 01 berbatasan langsung dengan desa Ngiliran Kecamatan Panekan. Namun sangat disayangkan Jalan Telford dari Bedagung terputus oleh sungai yang hanya dialiri air ketika curah hujan berlebih saja. Sebagian anak sekolah melalui jalan itu agar lebih cepat sampai ke Ngiliran, meskipun harus melewati sungai yang licin saat musim hujan. Seperti terlihat dalam foto dibawah ini.
Sekilas infrastruktur
Kalau kita berkeliling menelusuri dusun-dusun di Bedagung sebagian besar jalan sudah menggunakan asphal baik yang berupa Lapen maupun Hot mix, ada 30% yang masih merupakan jalan makadam tentunya masih perlu adanya peningkatan lagi menjadi jalan asphal. Menurut sebagian warga memang di Bedagung pembangunan infrastruktur terutama jalan menjadi prioritas dibandingkan dengan prasarana lain. Jalan Telford, pemandian di beberapa lokasi di danai oleh PNPM-MPd yang dulu PPK (Program Pengembangan Kecamatan),juga dari P3DT ( Program Peningkatan Prasarana Desa Tertinggal )
Pemandian dusun Molang
Di dusun molang tepatnya di lokasi usulan Jembatan ada sebuah sumber air yang menjadi penyokong sebagian kebutuhan air di kecamatan Panekan, baik sebagai air bersih maupun mengairi persawahan dan ladang. Masih dianggap sebuah tempat yang keramat yang setiap tahun diadakan upacara adat semacam bersih desa. Kegiatan ini dilaksanakan sekitar Desember – Januari pada hari Selasa kliwon, selain membawa panggang tumpeng juga jajan pasar, setiap warga biasanya membawa beras segelas ditabur ke Sumber air. Sumber Molang Lokasi dusun Sengonan RT 01 RW 01 berbatasan langsung dengan desa Ngiliran Kecamatan Panekan. Namun sangat disayangkan Jalan Telford dari Bedagung terputus oleh sungai yang hanya dialiri air ketika curah hujan berlebih saja. Sebagian anak sekolah melalui jalan itu agar lebih cepat sampai ke Ngiliran, meskipun harus melewati sungai yang licin saat musim hujan. Seperti terlihat dalam foto dibawah ini.
Mengapa usulan Jembatan tidak terdanai?
Menurut kader desa pernah diusulkan Jembatan di lokasi itu sebanyak 9 kali bahkan tidak hanya ke tingkat Kabupaten, Provinsi tapi juga sampai ke tingkat pusat. Ketika dikonfirmasi mengapa usulan tidak terdanai jawaban yang mereka dapat adalah karena jembatan itu memakan dana milyaran rupiah. Jawaban itulah yang mungkin membuat masyarakat desa Bedagung pesimis dan enggan lagi untuk mengusulkan ke pemerintah. Secara teknis beda tinggi dasar sungai dan badan jalan hanya berkisar 1,5 – 2 meter sehingga ketika akan dibangun jembatan beton perlu urugan yang tidak sedikit. Baik untuk meninggikan badan jembatan jembatan maupun bahu jalan sendiri.
Pernah juga Rangking 1 dua tahun berturut-turut Musrenbang Kecamatan tetapi tidak kunjung juga didanai. Diusulkan juga ke PPIP (Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan ) tahun 2011 akan tetapi lolos butuh juga.
Pada tahun 2013 ini Jembatan itu diusulkan ke PNPM-Mpd bersama dengan telford, meskipun 3 tahun terakhir tidak pernah dapat prioritas KPMD desa Bapak Bakri tetap berharap tahun ini bisa terdanai, apapun itu model dan konstruksi Jembatan yang disyaratkan dan diijinkan oleh PNPM. Sekilas Bapak Bakeri adlah kader sejak 2003 pernah mendapat juara 1 dari PU Cipta karya Provinsi Jatim di bidang Pengelolaan HIPPAM, sebagai hadiahnya saat ini sekeliling Sumbermolang dipagar keliling BRC agar tidak dibuat mandi sehingga air jadi keruh dan kotor.
Setelah melalui tahapan perencanaan akhirnya tiba pada saat yang ditunggu-tunggu yaitu MAD prioritas pada tanggal 6 Pebruari 2013 Jembatan Bedagung Mendapatkan Rangking 7. Meskipun tidak tahu 6 usulan lain diatasnya dan perkiraan pagunya, sepertinya keyakinan akan mendapatkan alokasi akhirnya terbukti pada MAD Pendanaan Jembatan Limpas (4 m x 14,8 m ) mendapatkan Alokasi sebesar Rp. 92.696.500,- belum termasuk BOP (Biaya Operasional Pelaksanaan) dengan swadaya Rp.7.500.000,- Pucuk dicinta ulampun tiba, setelah sekian kali dan sekian lama menanti terdanai juga. Saat tulisan ini dibuat badan jembatan limpas dan wingwall sudah jadi tinggal cor lantai kendaraan seperti terlihat di foto bawah ini.
Menurut kader desa pernah diusulkan Jembatan di lokasi itu sebanyak 9 kali bahkan tidak hanya ke tingkat Kabupaten, Provinsi tapi juga sampai ke tingkat pusat. Ketika dikonfirmasi mengapa usulan tidak terdanai jawaban yang mereka dapat adalah karena jembatan itu memakan dana milyaran rupiah. Jawaban itulah yang mungkin membuat masyarakat desa Bedagung pesimis dan enggan lagi untuk mengusulkan ke pemerintah. Secara teknis beda tinggi dasar sungai dan badan jalan hanya berkisar 1,5 – 2 meter sehingga ketika akan dibangun jembatan beton perlu urugan yang tidak sedikit. Baik untuk meninggikan badan jembatan jembatan maupun bahu jalan sendiri.
Pernah juga Rangking 1 dua tahun berturut-turut Musrenbang Kecamatan tetapi tidak kunjung juga didanai. Diusulkan juga ke PPIP (Program Pengembangan Infrastruktur Perdesaan ) tahun 2011 akan tetapi lolos butuh juga.
Pada tahun 2013 ini Jembatan itu diusulkan ke PNPM-Mpd bersama dengan telford, meskipun 3 tahun terakhir tidak pernah dapat prioritas KPMD desa Bapak Bakri tetap berharap tahun ini bisa terdanai, apapun itu model dan konstruksi Jembatan yang disyaratkan dan diijinkan oleh PNPM. Sekilas Bapak Bakeri adlah kader sejak 2003 pernah mendapat juara 1 dari PU Cipta karya Provinsi Jatim di bidang Pengelolaan HIPPAM, sebagai hadiahnya saat ini sekeliling Sumbermolang dipagar keliling BRC agar tidak dibuat mandi sehingga air jadi keruh dan kotor.
Setelah melalui tahapan perencanaan akhirnya tiba pada saat yang ditunggu-tunggu yaitu MAD prioritas pada tanggal 6 Pebruari 2013 Jembatan Bedagung Mendapatkan Rangking 7. Meskipun tidak tahu 6 usulan lain diatasnya dan perkiraan pagunya, sepertinya keyakinan akan mendapatkan alokasi akhirnya terbukti pada MAD Pendanaan Jembatan Limpas (4 m x 14,8 m ) mendapatkan Alokasi sebesar Rp. 92.696.500,- belum termasuk BOP (Biaya Operasional Pelaksanaan) dengan swadaya Rp.7.500.000,- Pucuk dicinta ulampun tiba, setelah sekian kali dan sekian lama menanti terdanai juga. Saat tulisan ini dibuat badan jembatan limpas dan wingwall sudah jadi tinggal cor lantai kendaraan seperti terlihat di foto bawah ini.
Selamat membangun Bedagung mari kita awasi bersama jangan ada penyimpangan sedikitpun.
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.