Berbagai contoh produk kerajinan |
Malang - Kecamatan Wonosari yang letaknya di lereng Gunung Kawi banyak terdapat pohon bambu. Bambu yang selama ini lebih di kenal pemanfaatannya sebagai bahan bangunan, di kecamatan Wonosari banyak di jadikan industri rumah tangga dalam bentuk lidi dupa. Industri rumah tangga pembuatan lidi dupa ini permodalannya banyak yang tergabung dalam kelompok SPP PNPM MPd. Selain itu potensi bambu di tangan pengrajin dari Dusun Bumi Rejo Desa Kebobang dengan dasar teknik anyaman di jadikan perabot rumah tangga yang unik, klasik dan menarik. Pembeli kadang sering menanyakan proses pembuatannya butuh waktu berapa lama karena di lihat dari bentuknya proses pembuatan anyaman bambu ini di butuhkan ketelatenan dalam pembuatan sehingga di butuhkan tenaga yang terampil dalam pembuatannya.
Banyaknya perabotan rumah tangga yang berasal dari plastik, masyarakat sudah menyadari bahan synthetic yang tidak mudah terurai itu menimbulkan dampak lingkungan. Selain itu minat terhadap daya beli itu di lihat dari estetika (keindahan / keunikan bentuk ) . Peminat barang-barang rumah tangga maupun perabotan kini banyak yang berorientasi Back to Nature. Salah satu bahan dari sumber daya alam yang banyak terdapat di kecamatan Wonosari itu adalah bambu.
Banyaknya perabotan rumah tangga yang berasal dari plastik, masyarakat sudah menyadari bahan synthetic yang tidak mudah terurai itu menimbulkan dampak lingkungan. Selain itu minat terhadap daya beli itu di lihat dari estetika (keindahan / keunikan bentuk ) . Peminat barang-barang rumah tangga maupun perabotan kini banyak yang berorientasi Back to Nature. Salah satu bahan dari sumber daya alam yang banyak terdapat di kecamatan Wonosari itu adalah bambu.
Produk kerajinan ramah lingkungan |
Produksi Anyaman Bambu dari kelompok Anyaman Bambu ini bisa membuat 63 jenis Kerajinan dari bambu di antaranya adalah : Tudung Saji, Kap Lampu, Tempat Nasi, Tempat Tissue, Replika Merak, Topi, Kopyah dll. Anyaman bambu tersebut harganya terjangkau. Hasil produksi kelompok SPP yang di ketuai oleh Ibu Sri Astutik ini pemesannya tidak hanya dari wi layah di kabupaten Malang tetapi juga telah sampai pada wilayah Bali, NTB dan Makasar. Produk dari Anyaman bambu ini juga sering di pamerkan di Galeri UPK maupun Pameran pameran oleh asosiasi UPK Kabupaten Malang.
Dengan pertimbangan prospek hasil kerajinan Anyaman Bambu, kelompok yang di ketuai oleh ibu Sri Astutik itu menambah permodalan dari PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Wonosari. Ibu Sri Astutik yang berdomisili di Dusun Bumi Rejo, RT 02 RW. 13 Ds. Kebobang, dalam pengembalian pinjaman kelompok Anyaman Bambu setiap angsuran selalu tepat waktu dan mendapatkan Insentif Pengembalian Tepat Waktu ( IPTW ) 5 % dari total jasa. Dengan banyaknya permintaan seringkali pengerjaannya lembur untuk menyeleseikan pesanan sesuai dengan yang di harapkan. Hal ini juga menjadi kendala karena kurangnya tenaga ahli dalam pembuatan Kerajinan anyaman bambu ( finishing ). Untuk itu perlu di lakukan pelatihan bagi masyarakat sekitar yang mempunyai minat terhadap anyaman bambu di mana suami dari ibu Sri Astutik sendiri juga berpengalaman dalam memberikan pelatihan di berbagai tempat dengan menularkan keahliannya dalam anyaman bambu. Untuk itulah di butuhkan fasilitasi pemberdayaan masyarakat mengingat potensi Sumberdaya Alam dan SDM nya mendukung - ditulis oleh FK Wonosari dan Faskab Malang
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.