Keinginan mempunyai tempat tinggal yang nyaman dengan akses jalan yang mudah terjangkau merupakan dambaan semua orang.
MD Perencanaan Desa Grobogan |
LUMAJANG - Masyarakat Desa Grobogan yang tinggal di Dusun Kedungspikul mengalami hal yang sebaliknya. Dusun Kedungspikul yang terletak disebelah bagian barat Desa Grobogan dimana sebagian besar masyarakat disini memiliki mata pencaharian sebagai buruh tani musiman. Telah bertahun-tahun lamanya, dusun Kedungspikul merupakan daerah yang terisolir dari berbagai aspek pembangunan. Hal ini diakibatkan salah satunya akses jalan antar penghubung dusun tidak layak karena sarana jalan yang ada masih berupa tanah dimana kondisinya sangat sulit untuk dilalui terlebih pada musim hujan. Dusun Kedungspikul dipisahkan dengan dusun lainnya oleh sungai yang curam dan kondisi geografis yang didominasi oleh “curah” yakni dataran miring yang curam. Adanya Jembatan Limpas yang pernah dibangun sudah membantu warga Dusun Kedungspikul untuk akses ke kota kecamatan atau kota kabupaten akan tetapi juga pernah mengalami kerusakan. Beberapa bagian Jembatan tersebut hanyut dibawa banjir bandang sehingga akses jalan menuju maupun keluar dari dusun Kedungspikul semakin sulit, bahkan harus memutar ke desa lainnya untuk mencapai kecamatan. Meskipun jembatan tersebut sudah dibangun kembali sehingga bisa dilalui namun jalan penghubung antar dusun inipun masih merupakan jalan tanah yang bergelombang dan susah dilalui apalagi pada musim hujan.
Kondisi Jalan Tanah Sebelum Dibangun Telford |
Kendala selalu muncul pada saat musim penghujan sudah datang. Jalan tanah menjadi rusak akibat tidak adanya perkerasan pada badan jalan. Bahkan jika hujan deras mendera beberapa hari, yang bisa dipastikan beberapa ruas jalan tanah tidak bisa dilalui meski dengan roda dua. Kondisi jalan yang kurang memadai inilah salah satu penyebab kurang lancarnya roda perekonomian warga yang berpengaruh pada tingkat kesejahteraan warga. Mayoritas warga Dusun Kedungspikul disekitar lokasi pembangunan jalan Telford ini adalah kelas menengah kebawah. Bisa ditemui banyak warga yang masih tergolong rumah tangga miskin (RTM). Masyarakat berharap dan memimpikan adanya bantuan perbaikan sarana jalan yang memudahkan untuk mereka untuk mengakses ke kota kecamatan atau tempat mencari nafkah mengingat bermunculan lokasi-lokasi industri yang mulai bermunculan di wilayah Lumajang terutama industri kayu (sawmill). Dengan adanya perbaikan sarana jalan tersebut, mereka berharap bisa meningkatkan pendapatan demi kesejahteraan keluarganya.
Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat dan pemerintahan desa untuk mengusulkan dibangunnya jalan Telford tetapi selalu gagal. Kegigihan masyarakat untuk bisa mewujudkan jalan telford terbukti pada saat Musyawarah Desa Perencanaan (MDP). Mereka bersemangat berbondong-bondong datang menghadiri MDP untuk berusaha agar usulan kegiatan pembangunan jalan Telford di dusun Kedungspikul bisa masuk dalam daftar usulan yang akan dibawa ke tingkat kecamatan dalam program PNPM MPd Tahun Anggaran 2013. Warga juga antusias dengan mengadakan kegiatan kerja bakti melebarkan jalan tanah tersebut dan beberapa warga merelakan sebagian tanahnya untuk pelebaran jalan yang menjadi syarat mutlak perbaikan jalan yang menjadi jalan penghubung antar dusun.
Senyum pengharapan dan rona kebahagiaan terbesit di wajah-wajah mereka saat usulan pembangunan jalan Telford benar-benar mendapat peringkat ke-enam pada saat MAD Prioritas Usulan dan pada MAD Penetapan Usulan 2013 usulan tersebut masuk sebagai usulan yang terdanai. Tetapi pada saat pelaksanaan kegiatan, ternyata masyarakat juga masih berharap-harap cemas karena sulitnya lokasi menyebabkan droping material di lapangan menjadi terhambat. Kondisi cuaca musim penghujan juga menambah kekhawatiran masyarakat dusun Kedungspikul akan keberadaan material juga utamanya droping material berupa batu dan pasir urug. Dengan berbagai upaya, perlahan tapi pasti kendala-kendala yang ada tersebut bisa dilalui sehingga pekerjaan pemecahan batu dan penataan batu pinggir, batu pokok dan batu pengunci bisa dilakukan.
Berbagai upaya telah dilakukan masyarakat dan pemerintahan desa untuk mengusulkan dibangunnya jalan Telford tetapi selalu gagal. Kegigihan masyarakat untuk bisa mewujudkan jalan telford terbukti pada saat Musyawarah Desa Perencanaan (MDP). Mereka bersemangat berbondong-bondong datang menghadiri MDP untuk berusaha agar usulan kegiatan pembangunan jalan Telford di dusun Kedungspikul bisa masuk dalam daftar usulan yang akan dibawa ke tingkat kecamatan dalam program PNPM MPd Tahun Anggaran 2013. Warga juga antusias dengan mengadakan kegiatan kerja bakti melebarkan jalan tanah tersebut dan beberapa warga merelakan sebagian tanahnya untuk pelebaran jalan yang menjadi syarat mutlak perbaikan jalan yang menjadi jalan penghubung antar dusun.
Senyum pengharapan dan rona kebahagiaan terbesit di wajah-wajah mereka saat usulan pembangunan jalan Telford benar-benar mendapat peringkat ke-enam pada saat MAD Prioritas Usulan dan pada MAD Penetapan Usulan 2013 usulan tersebut masuk sebagai usulan yang terdanai. Tetapi pada saat pelaksanaan kegiatan, ternyata masyarakat juga masih berharap-harap cemas karena sulitnya lokasi menyebabkan droping material di lapangan menjadi terhambat. Kondisi cuaca musim penghujan juga menambah kekhawatiran masyarakat dusun Kedungspikul akan keberadaan material juga utamanya droping material berupa batu dan pasir urug. Dengan berbagai upaya, perlahan tapi pasti kendala-kendala yang ada tersebut bisa dilalui sehingga pekerjaan pemecahan batu dan penataan batu pinggir, batu pokok dan batu pengunci bisa dilakukan.
Kondisi Jalan Telford (50%) |
Jalan Telford dibangun sesuai rencana anggaran PNPM MPd sebesar Rp. 206.684.100,- dan swadaya masyarakat sebesar Rp. 4.740.000,- dengan lebar 3 meter dan panjang 1.700 meter ini merupakan jalan antar dusun yang berbatasan dengan desa sebelah dan merupakan juga jalan penghubung antar desa yakni desa Grobogan dengan desa Tempursari dan desa Jatisari. Setelah pekerjaan penataan batu selesai maka diteruskan dengan pekerjaan pemadatan batu dengan penghamparan sirtu yang menggunakan wales. Kini masyarakat dusun Kedungspikul sudah bisa menikmati adanya jalan terlford tersebut. Sehingga dengan adanya pembangunan jalan telford ini bisa mendorong lancarnya roda perekonomian masyarakat desa Grobogan khususnya warga dusun Kedungspikul. Ditulis oleh : Poedji Hartono, ST (Fasilitator Teknik) Kecamatan Kedungjajang – Kabupaten Lumajang
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.