Foto Bersama Tim BPMPD Jabar
dengan Pelaku PNPM-MPd Benjeng
|
GRESIK, Masih terasa geliat PNPM Mandiri Perdesaan di Kecamatan Benjeng pada hari Minggu 10 November 2013, Rombongan Wakil Presiden Bank Dunia Kawasan Timur Asia Pasifik berkunjung di Desa Kedung Sekar Kecamatan Benjeng Kabupaten Gresik. Bak “ ada gula ada semut “, Benjeng kali ini menarik perhatian Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Provinsi Jawa Barat. Tepatnya tanggal 24 Desember 2013, kelembagaan PNPM MPd Kecamatan Benjeng Kedatangan tamu Istimewa, tamu itu berasal dari BPMPD Provinsi Jawa Barat. Rombongan itu datang tepat pukul 09.00 WIB didampingi oleh Sucipto Asisten FMS RMC Jawa Timur. Senyum sumringah tampak pada Kelembagaan PNPM MPd Kecamatan Benjeng yang menyambut. Rombongan ini dipimpin oleh Drs. H. Arifin Harun Kertasaputra selaku Kepala BPMPD Provinsi Jawa Barat didampingi oleh R. Firman N,S.PT, ME dan DR, H. Budi Setiadi dan Evis Mariani,ST.
Misi dari rombongan BPMPD ini adalah membandingkan hasil monitoring mereka di Jawa Barat dengan provinsi lain termasuk ProVinsi Jawa Timur serta studi banding pembangunan Gedung PNPM MPd. Rombongan disambut oleh Drs. Suwadji selaku sekretaris BKAD, FK/FT, PL dan UPK. Dalam pertemuan tersebut diskusi umpan balik antara kelembagaan PNPM MPd Kecamatan Benjeng dengan BPMPD Jawa Barat tentang pengelolaan dana bergulir, alokasi dana sosial dan inovasi serta program kerja yang dilakukan dimasing-masing wilayah. “ Kami masih melakukan proses penguatan kelembagaan, memudahkan akses pinjaman serta menggerakan tabungan kelompok di Kecamatan Benjeng.” terang Yulius Deka Putra selaku FK Pemberdayaan Kecamatan Benjeng. Sedangkan Drs. Suwadji menjelaskan pengunaan alokasi surplus dana sosial untuk jambanisasi RTM, penanganan masalah dan pemaksimalan Tim Pendanaan dalam rangka efektifitas pengelolaan dana bergulir.
Menurut Drs. H. Arifin Harun Kertasaputra bahwa hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perkembangan kelompok di masyarakat, bagaimana masyarakat bisa produktif dengan memanfaatkan dana PNPM MPd. Bukan untuk kegiatan konsumtif saja, karena itu sama saja masyarakat miskin diam di tempat. ”Dulu masyarakat tidak bekerja karena tidak ada modal, akan tetapi di PNPM MPd akses modal mudah tapi jangan sampai hanya digunakan hal konsumtif saja. “ terangnya
Ia juga menambahkan bahwa sudah saatnya kita mendorong PNPM MPd mampu memfasilitasi masyarakat dan berakselarasi dalam rangka pengetasan kemiskinan, pelaku harus tahu dan memastikan semua komponen bekerja sehingga percepatan kemiskinan dapat tercapai, karena kita harus tahu hasil dan perubahan dari apa yang kita kerjakan. Karena dengan begitu kita memahami dampak program. ”Kita harus memastikan apakah ada perkembangan dari nol sampai berkembang dengan indikasi misalnya bagaimana keadaan rumah, pendidikan anaknya dan perkembangan usaha.” imbuhnya.
Sedangkan menurut Firman selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat BPMPD ProVinsi Jawa Barat bahwa perlu kerja keras kelembagaan dan sebenarnya ada dua hal persoalan yang terjadi dalam pendampingan Ekonomi, yakni akses permodalan dan pemasaran produk. Untuk akses permodalan dapat difasilitasi oleh UPK dan bidang pemasaran perlu tempat. ”Untuk itu ditempat kami membuat Gerai Khusus produk PNPM MPd yang tersebar di Kabupaten untuk menampung dan memasarkan produk.” terangnya
Gerai yang dirintis ditiap Kabupaten dibangun dari kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten. Pemerintah Kabupaten menyediakan tanah yang lokasinya strategis dan Pemerintah Provinsi yang menyiapkan dananya.” Mungkin hanya beberapa kabupaten yang sudah dibangun, untuk kedepannya akan dibangun di seluruh Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.” imbuhnya
Hannatun Ikhtiariyah selaku Fasilitator Keuangan Kabupaten Gresik yang mendampingi rombongan, mengapresiasi kunjungan ini dan harapannya ada timbal balik baik konsep dan strategi yang sudah berjalan di Jawa Barat dengan konsep yang sudah berjalan khususnya di Benjeng. “ Kami berharap ada konsep-konsep baru dari diskusi umpan balik ini, sehingga ada inovasi-inovasi baru khususnya di Benjeng dan Kabupaten Gresik.” terangnya
Kegiatan ini berakhir tepat Pukul 12.00 WIB, kemudian pemberian cinderamata dari BPMPD Provinsi Jawa Barat kepada Tim PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Gresik yang diterima oleh drs. Suwadji Sekretaris BKAD Kecamatan Benjeng. (oleh : Tim PNPM – MPd Kec. Benjeng )
Misi dari rombongan BPMPD ini adalah membandingkan hasil monitoring mereka di Jawa Barat dengan provinsi lain termasuk ProVinsi Jawa Timur serta studi banding pembangunan Gedung PNPM MPd. Rombongan disambut oleh Drs. Suwadji selaku sekretaris BKAD, FK/FT, PL dan UPK. Dalam pertemuan tersebut diskusi umpan balik antara kelembagaan PNPM MPd Kecamatan Benjeng dengan BPMPD Jawa Barat tentang pengelolaan dana bergulir, alokasi dana sosial dan inovasi serta program kerja yang dilakukan dimasing-masing wilayah. “ Kami masih melakukan proses penguatan kelembagaan, memudahkan akses pinjaman serta menggerakan tabungan kelompok di Kecamatan Benjeng.” terang Yulius Deka Putra selaku FK Pemberdayaan Kecamatan Benjeng. Sedangkan Drs. Suwadji menjelaskan pengunaan alokasi surplus dana sosial untuk jambanisasi RTM, penanganan masalah dan pemaksimalan Tim Pendanaan dalam rangka efektifitas pengelolaan dana bergulir.
Menurut Drs. H. Arifin Harun Kertasaputra bahwa hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana perkembangan kelompok di masyarakat, bagaimana masyarakat bisa produktif dengan memanfaatkan dana PNPM MPd. Bukan untuk kegiatan konsumtif saja, karena itu sama saja masyarakat miskin diam di tempat. ”Dulu masyarakat tidak bekerja karena tidak ada modal, akan tetapi di PNPM MPd akses modal mudah tapi jangan sampai hanya digunakan hal konsumtif saja. “ terangnya
Ia juga menambahkan bahwa sudah saatnya kita mendorong PNPM MPd mampu memfasilitasi masyarakat dan berakselarasi dalam rangka pengetasan kemiskinan, pelaku harus tahu dan memastikan semua komponen bekerja sehingga percepatan kemiskinan dapat tercapai, karena kita harus tahu hasil dan perubahan dari apa yang kita kerjakan. Karena dengan begitu kita memahami dampak program. ”Kita harus memastikan apakah ada perkembangan dari nol sampai berkembang dengan indikasi misalnya bagaimana keadaan rumah, pendidikan anaknya dan perkembangan usaha.” imbuhnya.
Sedangkan menurut Firman selaku Kepala Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat BPMPD ProVinsi Jawa Barat bahwa perlu kerja keras kelembagaan dan sebenarnya ada dua hal persoalan yang terjadi dalam pendampingan Ekonomi, yakni akses permodalan dan pemasaran produk. Untuk akses permodalan dapat difasilitasi oleh UPK dan bidang pemasaran perlu tempat. ”Untuk itu ditempat kami membuat Gerai Khusus produk PNPM MPd yang tersebar di Kabupaten untuk menampung dan memasarkan produk.” terangnya
Gerai yang dirintis ditiap Kabupaten dibangun dari kerjasama Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten. Pemerintah Kabupaten menyediakan tanah yang lokasinya strategis dan Pemerintah Provinsi yang menyiapkan dananya.” Mungkin hanya beberapa kabupaten yang sudah dibangun, untuk kedepannya akan dibangun di seluruh Kabupaten di Provinsi Jawa Barat.” imbuhnya
Hannatun Ikhtiariyah selaku Fasilitator Keuangan Kabupaten Gresik yang mendampingi rombongan, mengapresiasi kunjungan ini dan harapannya ada timbal balik baik konsep dan strategi yang sudah berjalan di Jawa Barat dengan konsep yang sudah berjalan khususnya di Benjeng. “ Kami berharap ada konsep-konsep baru dari diskusi umpan balik ini, sehingga ada inovasi-inovasi baru khususnya di Benjeng dan Kabupaten Gresik.” terangnya
Kegiatan ini berakhir tepat Pukul 12.00 WIB, kemudian pemberian cinderamata dari BPMPD Provinsi Jawa Barat kepada Tim PNPM Mandiri Perdesaan Kabupaten Gresik yang diterima oleh drs. Suwadji Sekretaris BKAD Kecamatan Benjeng. (oleh : Tim PNPM – MPd Kec. Benjeng )
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.