Gresik - Ya inilah realitas yang sebenarnya. Sisi menariknya adalah pada saat kegiatan pemeliharaan untuk kegiatan-kegiatan lainnya sedang bergelut dengan bersusah payah mengumpulkan dana untuk pemeliharaan dan pengembangan kegiatan, ternyata masyarakat Desa Kumalasa yang dimotori oleh pengurus Tim Penggerak PKK (TP PKK) Desa sekaligus menjadi Pimpinan Sekolah TK Desa, Ibu Hasnawiyah, S.Pd.I dalam hal pemeliharaan dan pengembangan gedung TK, beliau memanfaatkan masyarakat desa Kumalasa baik mereka mantan para orang tua anak didik ataupun masyarakat lainnya yang berada di negeri jiran Malaysia untuk membentuk paguyuban sekedar sebagai wadah kumpulan masyarakat Kumalasa di perantauan, sekaligus menjadi donatur panyandang dana pemeliharaan dan pengembangan gedung TK. Meskipun pihak Pemerintah Desa sendiri melalui dana Anggaran Dana Desa (ADD) tetap membantu dalam hal pemeliharaan dan pengembangan. Coba kita tengok, Masyarakat Desa Kumalasa, dimana Gedung Sekolah TK ini pertama berdiri pada tahun 2004. Saat itu masih mengandalkan pinjam gedung dari Sekolah Dasar, namun setelah mengikuti proses tahapan Perencanaan dan akhirnya cita-cita masyarakat terpenuhi dan terwujudlah sebuah bangunan yang layak dengan dana APBN melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan tahun anggaran 2012 ini, dimana letaknya berada jauh dari Pusat Kecamatan, sekitar perjalanan 60 menit dari Kota Kecamatan, dengan kondisi pegunungan yang tidak ramah ternyata masih melekat budaya kuat saling membantu meskipun berada jauh di negeri Jiran sana.
Prasasti peresmian Gedung TK
Berdasarkan pengamatan penulis telah ada beberapa kegiatan pengembangan yang sebelumnya tidak ada pada saat Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) Kegiatan dari TPK kepada pihak Desa tahun 2012 dahulu. Diantaranya Bak Penampung air bersih sekarang berdiri kokoh memenuhi kebutuhan air bersih anak didik, PLN telah tersambung, Terdapat Televisi dan alat penunjang lainnya, Lantai keramik dengan ornament indah di halaman bermain, Atap kuat Canopy memberi keteduhan bagi siapa saja baik untuk anak didik ataupun para orang tua, tiga macam Alat bermain yang selalu menemani anak didik, dan Pagar aluminium pembatas sekaligus pengaman. Semuanya adalah hasil dari masyarakat Kumalasa yang ada di negeri Jiran Malaysia. Sayang sekali masih belum ada kesempatan menemui masyarakat Kumalasa yang berada di negeri Jiran Malaysia. Dan salah satunya adalah Ibu Hikma, yang baru saja pulang dan keburu kembali ke negeri Jiran Malaysia.
Memang patut diakui, peran aktip Pengurus sekolah yang berjumlah 4 orang, terdiri atas Kepala Sekolah, yaitu Ibu Hasnawiyah, dan 3 pengajar, yaitu Ibu Rini Majidah, Ibu Unsiyah dan Ibu Ainun Nasihah tidak begitu saja mudah mendapatkan dana, namun tetap harus melalui prosedur yang sudah terbiasa bagaimana dana yang dibutuhkan dapat mengalir, diantaranya dengan membuat proposal dan disinilah peran Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) turut aktip mendampingi dan memotivasi pihak sekolah dalam menyusun sebuah proposal. Bagaimana peran pengurus (Tim Pengelola Pemeliharaan Prasarana (TP3)? Jawabannya peran TP3 kurang maksimal. TP3 serius mengurusi pemeliharaan Jalan Rabat. Tetapi sesekali memang TP3 pernah meninjau kondisi gedung TK. Ini hasil olah wicara dengan sebagian masyarakat sekitar gedung TK.
Yang tidak kalah penting lagi adalah bahwa Segala bentuk sumbangan dibukukan oleh pihak sekolah sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada pihak Pemerintah Desa dan Masyarakat dan hal tersebut salah satu prinsip Transparansi dalam PNPM MPd. Sumber lain bantuan adalah dari Aggaran Dana Desa (ADD), tercatat dari ADD telah diterima adanya bantuan sebesar Rp. 2.500.000,- Ini sesuai dengan hasil Rekap Dokumen RPJMDesa dan RKPDesa Kumalasa
Lalu bagaimana dengan iuran sumbangan Orang tua anak didik? Tentunya terhadap masalah Keuangan ini tetap mengikuti syarat kriteria usulan untuk siapa kegiatan dilaksanakan? Tentu kriteria utama adalah mengutamakan kebutuhan Rumah Tangga Miskin (RTM) dan tercatat bahwa Uang SPP tiap bulannya sebesar Rp. 15.000,- dengan rincian bahwa terdapat 15 anak didik yang membayar tiap bulannya dan 5 anak didik yang tidak membayar tiap bulannya (gratis) karena tergolong keluarga Rumah Tangga Miskin (RTM). Meskipun dana pemeliharaan dan pengembangan berasal dari negeri Jiran Malaysia, tentunya masih juga pada beberapa hal masih memiliki beberapa kekurangan dan ini membutuhkan masukan dan kritikan dari pihak-pihak yang peduli terhadap kelangsungan kegiatan sekolah ini. Pihak Pemerintah Desa sendiri menyatakan sangat terbuka untuk menerima kritikan dari semua kalangan masyarakat, tentunya tujuannya hanya satu yaitu untuk Membangun Desa, salah satu diantaranya bagaimana Gedung TK ini selalu dapat terpelihara, berkembang dan berkelanjutan. Ditulis oleh: Nur Ismail (FK Sangkapura, Bawean, Gresik)
Home »
Good Practices
» Sumbangan Masyarakat Untuk Pemeliharaan dan Pengembangan Gedung TK berasal dari Negeri Jiran Malaysia
Sumbangan Masyarakat Untuk Pemeliharaan dan Pengembangan Gedung TK berasal dari Negeri Jiran Malaysia
Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Rabu, 23 Oktober 2013 | 11.08
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.