
Setelah di jadikan satu (dengan melihat gambar 3 dimensi yang ada dan Gambar Kerja) untuk menambah kecantikan maka di gunakan cat Tembok warna sisa untuk mewarna. Sedang untuk Kusen Pintu di buatkan dari Kertas yang di print yang sudah di bentuk sesuai gambar yang ada.
Bentuk miniatur
Setelah Jadi miniatur tersebut bisa digunakan untuk memberikan penjelasan kepada TPK utamanya pelaku yang belum mengerti akan Bangunan. Disamping penggunan Gambar 3 Dimensi yang Sudah ada. Dan Kondisinya hamper 80 % usulan yang di danai adalah Gedung TK/PAUD dengan bentuk yang sama.
Peralatan yang digunakan sederhama saja, diantaranya :
Gunting,
Lem
Cutter
Penggaris
Pulpen atau pensil
Lem Kayu atau lem lainnya yang murah meriah
Cat sisa
Pokoe bahannya biasa saja diantaranya, spon, kardus bekas, kertas, kayu sedikit yang jumlahnya tergantung kebutuhan saja misalnya kertas yang diprint untuk menjadi kusen.
Kita bisa membuat skema dari bentuk yang kita inginkan misalnya bangunan gedung TP, PaUD atau gambar desain rumah kita sendiri, yang penting pilih gambar yang agak lengkap dengan mencantumkan ukuran yang sebenarnya contohnya skema gedung PAUD (maaf lay out tidak terlampir). Melalui lay out atau denah akan mempermudah kita membuat kreasi miniatur. Ukuran panjang dan lebar ruangan akan menjadi patokan kita menentukan besar kardus yang kita gunakan sebagai bagia atas dan samping.
Nah, demikian gambaran singkat bagaimana cara mudah menjelaskan bentuk dan ukuran suatu gedung sederhana kepada masyarakat khususnya para pelaku di desa (TPK, TPU dan KPMD) melalui gambaran visual daam bentuk miniatur. SEMOGA BERMANFAAT. Ditulis oleh Didit Yuniarto, S.Pd (FT Loceret)
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.