Home » » Sendang Pancuran Dekat Masjid Itu Menjadi Sumber Kehidupan Warga Desa Pakis

Sendang Pancuran Dekat Masjid Itu Menjadi Sumber Kehidupan Warga Desa Pakis

Dipublikasikan Oleh PNPM Mandiri Perdesaan Jawa Timur pada Sabtu, 15 Juni 2013 | 09.31

Tuban - Setiap hari warga sangat membutuhkan air untuk hidup. Sebentar saja air tidak mengalir maka masyarakat akan kebingungan kekurangan air, termasuk warga Desa Pakis Kecamatan Grabagan Kabupaten Tuban. Tetapi saat ini kondisinya sudah tercukupi seiring dengan  dibangunnya  sumber air ‘Sendang Pancuran ‘ yang sebelumnya tidak pernah dimanfaatkan hanya digunakan untuk memandikan sapi para petani sekarang menjadi  sumber  kehidupan warga desa.
Kecamatan Grabagan dengan jumlah desa sebanyak 11, merupakan kecamatan termuda di Kabupaten Tuban yang merupakan gabungan beberapa desa di Kecamatan Semanding, Rengel ,Plumpang dan Kecamatan Soko  berjarak 25 km ( selatan ) Kota Tuban.  Desa Pakis merupakan salah satu desa di Kecamatan Grabagan yang terletak di sebelah timur  pusat Kecamatan ( kurang lebih 5 km ).  Dilihat dari dari potensi alam yang dimiliki, Desa Pakis cukup patut diperhitungkan, karena  tempat tersebut  terdapat sumber air ‘sendang pancuran’ yang  terus  mengalir tanpa henti. Diperkirakan sumber mata air sendang pancuran  mengeluarkan debit sekitar  10 liter/detik.  Warga Desa Pakis khususnya dusun Pancuran  walaupun musim kemarau tidak pernah kekurangan air apalagi  setelah ada program yang dibiaya PNPM Mandiri Perdesaan (pipanisasi) langsung ke pelanggan tiap rumah.
Sumber air sendang pancuran  berada di dusun Pancuran tepatnya disebelah Masjid Pancuran. Ide memanfaatkan sumber air sendang pancuran (pipanisasi) muncul pada tahun 2011. Pelaksanaan kegiatan pipanisasi memerlukan beaya  Rp.42.251.500 (pipanisasi Rp.22.055.000 dan untuk bak penampung  2 unit Rp.20.196.500 ) yang ditempatkan di dusun Pancuran dengan pemanfaat 205 RTM,  307 Keluarga Menengah dan 167 kategori Kaya.  Pengelolaan  air pipanisasi dilaksanakan oleh TP3.
 
Adapun pendanaan bersumber dari (1). Swadaya masyarakat  (2). Iuran bagi warga yang masuk kategori kaya ( Rp.15.000,-/bulan ).  Mereka tidak merasa keberatan karena  tidak mengunakan meteran air  (penggunaan berapa m3 pun bayarnya sama), sedang untuk warga masyarakat yang tidak mampu tidak dipungut biaya.  Adapun dana yang masuk tiap bulan yang dikelola TP3 sebesar Rp.2.000.000,- yang digunakan untuk perawatan dan biaya onderdil pompa air.
Sebelum ada pipanisasi dulu warga desa Pakis mengambil air dengan cara menimba tiap pagi, itupun sumber airnya tidak bisa maksimal debitnya kecil dan warga masyarakat harus ngantri tiap pagi menunggu sumber air keluar untuk dimasukkan dalam jurigen (tempat air). Dengan adanya program PNPM  Mandiri Perdesaan ini, warga masyarakat  sangat senang dan bahagia, mereka bisa memakai air secara langsung yang digunakan untuk aktifitas sehari hari seperti cuci baju, peralatan dapur, sampai dengan untuk ternak.
Dengan mengedepankan kepentingan dan kesejahteraan warga masyarakat serta menajemen yang profesional  dan tidak  melupakan kritik , saran/ masukan dari warga masyarakat.  Akhirnya  pemerintah desa Pakis, warga masyarakat dan TP3  merancang AD/ART  pengeloaan pipanisasi yang disepakati bersama.  Hingga saat ini, masyarakat  bisa mencukupi kebutuhan air sehari-hari, terima kasih PNPM Mandiri Perdesaan.
Share this article :

0 comments:

Posting Komentar

Silahkan ketikkan komentar Anda...

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Berita Seputar PNPM

Arsip lain Kategori ini »

Good Practices

Arsip lain Kategori ini »
Published by : Magister Pendidikan
Copyright © 2013. PNPM Mandiri Perdesaan - Jawa Timur - All Rights Reserved
Created and Support by A.M.C. Purnama
Proudly powered by Blogger