Lokasi pengambilan sumber air |
Probolinggo - Desa Branggah, merupakan salah satu desa di Kecamatan Lumbang Kabupaten Probolinggo yang terdiri dari 6 dusun. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Negororejo, sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Sapih dan Negororejo, sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lambang Kuning; Sedangkan Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Negororejo. Desa Branggah merupakan desa dengan tingkat RTM yang sangat tinggi, sudah berpuluh tahun masyarakat desa Branggah kekurangan akan kebutuhan air bersih. Hal itu sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan masyarakat desa Branggah. Secara geografis, Desa Branggah dapat dibagi menjadi enam wilayah yang sangat berbeda. Wilayah utara, yang terdiri dari; Dusun Bedali, Karanglo, Dungmamuk dan Krajan, Kucur I dan Kucur I; Sejak dulu masyarakat Branggah khususnya dusun Kucur I dan II mengambil air bersih pada sumber mata air bersih pada sumber mata air dengan menempuh jarak 2-3 km, itupun kalau mata air masih ada.
Kondisi saat ini air yang didapat, dari sungai yang keruh dan jika musim penghujan, air akan berubah warna menjadi coklat karena dipenuhi kandungan lumpur. Untuk menjadi jernih, sementara ini masyarakat menggunakan cara dengan membuat galian kecil di pinggir sungai sebagai resapan agar air bisa lebih jernih. Cara tersebut tidak mampu membuat air sungai menjadi jernih, karena resapan sederhana ini masih bisa diterobos oleh partikel-partikel lumpur yang sangat kecil, sehingga warna coklatnya agak memudar, namun masih tetap dominan dengan warna coklat. Air resapan itulah yang biasa mereka ambil dan dibawa pulang untuk keperluan minum dan memasak. Demikian juga untuk memenuhi kebutuhan air bagi ternaknya, setiap hari masyarakat desa Branggah menggiring sapinya menyusuri tebing menuju ke sungai. Karena sulitnya untuk mendapatkan air bersih di daerah tersebut, hal ini menyebabkan kesehatan masyarakat minim dan mempengaruhi pola hidup masyarakat sehari-hari. Kondisi yang demikian ini juga menjadi faktor utama masyarakat menjadi miskin karena kesehatannya rendah.
Dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan Lumbang, berawal dari MAD sosialisasi dan Musyawarah Desa (MD) Sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan Penggalian Gagasan yang mana masyarakat menginginkan “Air bersih”. Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya usulan pun ditetapkan di MD Perencanaan, yang untuk selanjutnya dinilai kelayakannya oleh Tim Verifikasi. Pada saat proses verifikasi, Tim Verifikasi, Pengurus TPK, Fasilitator Teknik, Pendamping Lokal, PjOK dan Fastek Kab dan wakil kelompok pengusul telah menempuh perjalanan sepanjang 3 KM dari lokasi Kecamatan Sukapura menuju lokasi pengambilan sumber air seperti pada gambar diatas, sedangkan dari sumber air menuju pemukiman sepanjang 6.750 meter dengan berjalan kaki, karena medan yang berat, naik turun gunung dan menyisir tebing. Setelah sampai ke sasaran sumber air, ternyata dengan debit yang sangat besar diharapkan benar-benar dapat mengoptimalkan pemakaian kepada masyarakat.
INOVASI TEKNOLOGI
Kondisi saat ini air yang didapat, dari sungai yang keruh dan jika musim penghujan, air akan berubah warna menjadi coklat karena dipenuhi kandungan lumpur. Untuk menjadi jernih, sementara ini masyarakat menggunakan cara dengan membuat galian kecil di pinggir sungai sebagai resapan agar air bisa lebih jernih. Cara tersebut tidak mampu membuat air sungai menjadi jernih, karena resapan sederhana ini masih bisa diterobos oleh partikel-partikel lumpur yang sangat kecil, sehingga warna coklatnya agak memudar, namun masih tetap dominan dengan warna coklat. Air resapan itulah yang biasa mereka ambil dan dibawa pulang untuk keperluan minum dan memasak. Demikian juga untuk memenuhi kebutuhan air bagi ternaknya, setiap hari masyarakat desa Branggah menggiring sapinya menyusuri tebing menuju ke sungai. Karena sulitnya untuk mendapatkan air bersih di daerah tersebut, hal ini menyebabkan kesehatan masyarakat minim dan mempengaruhi pola hidup masyarakat sehari-hari. Kondisi yang demikian ini juga menjadi faktor utama masyarakat menjadi miskin karena kesehatannya rendah.
Dengan adanya PNPM Mandiri Perdesaan di kecamatan Lumbang, berawal dari MAD sosialisasi dan Musyawarah Desa (MD) Sosialisasi, kemudian dilanjutkan dengan Penggalian Gagasan yang mana masyarakat menginginkan “Air bersih”. Setelah melalui beberapa tahapan, akhirnya usulan pun ditetapkan di MD Perencanaan, yang untuk selanjutnya dinilai kelayakannya oleh Tim Verifikasi. Pada saat proses verifikasi, Tim Verifikasi, Pengurus TPK, Fasilitator Teknik, Pendamping Lokal, PjOK dan Fastek Kab dan wakil kelompok pengusul telah menempuh perjalanan sepanjang 3 KM dari lokasi Kecamatan Sukapura menuju lokasi pengambilan sumber air seperti pada gambar diatas, sedangkan dari sumber air menuju pemukiman sepanjang 6.750 meter dengan berjalan kaki, karena medan yang berat, naik turun gunung dan menyisir tebing. Setelah sampai ke sasaran sumber air, ternyata dengan debit yang sangat besar diharapkan benar-benar dapat mengoptimalkan pemakaian kepada masyarakat.
INOVASI TEKNOLOGI
Kondisi air pada hidran warga |
Mengingat pengadaan air bersih merupakan kebutuhan yang mendesak, maka FT memberikan alternatif untuk mengelola kondisi air yang ada, yaitu melakukan pengambilan lansung dari tebing paras untuk dikumpulkan dengan tujuantidak mengurangi kualitas dan kuantitas yang dikeluarkan/output dari sumber mata air, adapun sumber air pada saat itu diambil pada saat musim kemarau sehingga inovasi yang diterapkan pada saat suplai kepada penduduk tidak akan terkurangi mengingat debit yang diambil berdasarkan informasi FT Lumbang adalah aliran dasar atau biasa disebut air saat musim kemarau yang selalu ada.
Warga Branggah menikmati air pipanisasi |
Dari hasil survey ini diketahui beda tinggi antara tempat pengambilan air dan lokasi daeraha penyauran sangatah tinggi, sehingga dapat dilakukan pipanisasi dengan sistem gravitasi. Usulan pun dibawa ke MAD Prioritas. Setelah melalui proses Diskusi Kelompok dan Pleno.
Tahap Pelaksanaan
Pada MAD Penetapan Usulan, usulan pengadaan air besih dari Desa Branggah dinyatakan terdanai, dengan alokasi Rp 203.246.200,-. Masuk pada tahap pelaksanaan, pekerjaan dimulai secara bersamaan dengan memasang kopatau penangkap air di bagian hulu/tebing Trembes Sukapura diikuti dengan pembuatan tandon-tandon di bagian hilir, karena target waktu, sehingga pemasangan perpipaan dilakukan belakangan. Untuk pemasangan kop di daerah tebing bukanlah hal yang mudah, masyarakat umumnya memasang tariff 100 ribu rupiah untuk tenaga ahi, dikarenakan apabila pekerja jatuh kemungkinan besar mati, terlebih lagi jika tidak bisa berenang.
Setelah tandon selesai dikerjakan, Jarak antara lokasi pengambilan air dan lokasi tandon kurang lebih 6000 m dengan jalur pipa (melewati tebing dan gunung). Terdapat beberapa pipa yang melewati tebing harus memanfaatkan seling sebagai penjaga sisi kanan dan kiri pipa, mengingat lokasi sangat rawan dari gangguan hewan seperti monyet ataupun burung yang dapat merusak pipa nantinya. Disisi lain dalam hal swadaya masyarakat berupa tenaga kerja mencapai 300 HOK. Di Tambah lagi swadaya dari pemerintahan desa berupa pipa sepanjang 2000 m,sekarang warga Dusun Kucur I & II dengan jumlah laki-laki 216 dan perempuan 216 jiwa dengan keluarga kurang mampu sebanyak 200 KK dapat menikmati keberadaan air tersebut tanpa harus menenpuh jarak yang jauh lagi. Meskipun pekerjaan selesai dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Dalam Musyawarah Desa Pertanggungjawaban II disepakati untuk pengembangan, penambahan pipa dan hidran umum, sehingga realisasi panjang pipa menjadi 6950 m.
Hasil Pelaksanaan
Sekarang warga Dusun Kucur I & II dengan jumlah laki-laki 216 dan perempuan 216 jiwa dengan keluarga kurang mampu sebanyak 200 KK dapat menikmati keberadaan air tersebut tanpa harus menenpuh jarak yang jauh lagi tanpa menyusuri tebing untuk mendapatkan sepikul air seperti tahun sebelumnya.
Lokasi penyaluran pipanisasi 6.750 Meter - Desa Branggah |
“PNPM-Mandiri Perdesaan tidak hanya mewujudkan impian kami, masyarakat Branggah, tetapi juga menciptakan teknologi tepat guna dan juga memberikan pelajaran kepada kami tentang banyak hal, dari pembuatan administrasi TPK, tehnik pelaksanaan hingga pemeliharaan”
Ketua TPK disamping Tandon Utama |
Output kontrol pengambilan |
Dampak Dari Hasil Pembangunan
Dampak yang timbul pada saat ini masyarkat mulai membenahi sanitasi disekitar lingkungannya sendiri-sendiri akibat pembuangan air. Kemudian rencana desa untuk membuat aturan (perdes) dalam pengelolaan air bersih tersebut, sehingga dapat menambah tenaga kerja baru dari masyarakat yang membantu dalam proses pelaksanaannya. Seperti adanya tenaga sebagai penarik iuran, tenaga pembersih tandon dan tenaga untuk perbaikan tendon
Dampak yang timbul pada saat ini masyarkat mulai membenahi sanitasi disekitar lingkungannya sendiri-sendiri akibat pembuangan air. Kemudian rencana desa untuk membuat aturan (perdes) dalam pengelolaan air bersih tersebut, sehingga dapat menambah tenaga kerja baru dari masyarakat yang membantu dalam proses pelaksanaannya. Seperti adanya tenaga sebagai penarik iuran, tenaga pembersih tandon dan tenaga untuk perbaikan tendon
Pelestarian
Hasil input air dari sumber dgn jarak 6 KM |
Pemeliharaan dan pelestarian bagi masyarakat desa Branggah dilakukan dengan iuran guna mengumpulkan dana bagi pemeliharaan Sarana Air Bersih yang sudah dibangun. Berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya, tidak pernah ada permintaan untuk memelihara sarana yang telah dibangun. menyikapi kondisi tersebut, Fasilitator Tehnik memberikan penjelasan tentang pentingnya pemeliharaan terhadap sarana yang sudah dibangun dengan cara mengajak masyarakat menghitung secara bersama – sama kemungkinan kerusakan yang akan timbul serta akibat dari kerusakan tersebut. Masyarakat pun akhirnya memahami akan pentingnya pemeliharaan dan bersedia serta bersepakat untuk iuran sebesar Rp 2.000,-/KK per bulan. Pengelolaan Pemeliharaan diserahkan pada Tim Pelaksana Pemeliharaan Prasarana (TP3) yang sudah dibentuk melalui musyawarah desa. Seluruh dana iuran yang masuk pada TP3 dicatat pada Buku Kas Harian TP3 yang kemudian dimasukkan pada Rekening Bank Pemeliharaan Air Bersih. Untuk menjamin transparansi dan akuntabilitas penggunaan dana , Setiap bulan diadakan musyawarah untuk membahas permasalahan dan pelaporan pengelolaan dana pemeliharaan. Sekarang masyarakat desa Branggah bisa menikmati air bersih yang sejak lama menjadi impian bersama. Hidup PNPM-MP.......Sejahtera lah DESAKU !!!
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.