Proses Produksi ditempat yang sangat sederhana |
Kabupaten Malang - Musim kemarau panjang dengan jalanan berbatu membawa kami Fasilitator Kecamatan PNPM – MPd Kecamatan Pagak yang masih dalam waktu orientasi wilayah ke suatu dusun di salah satu desa yang ada di Kecamatan Pagak Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Suasana perdesaan yang begitu kental dan kentara disetiap sudut mata memandang, dihiasi pepohonan yang meranggas karena kurangnya ketersediaan air seperti pada umumnya desa – desa yang ada di wilayah Malang Selatan. Maklum baru 1 bulan kami relokasi ke Kabupaten Malang tepatnya di Kecamatan Pagak. Desa Sumberkerto merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Pagak, dengan jarak tempuh 13 km arah tenggara dari pusat pemerintahan kecamatan. Dengan luas 1.092.500 Ha desa ini hanya memiliki jalan tanah berbatu untuk jalan poros desa maupun jalan antar desa yang menghubungkan desa tersebut dengan desa lain. Meskipun ada beberapa ruas jalan yang sudah meningkat menjadi jalan rabat beton akan tetapi prosentase keberadaannya sangatlah kecil. Praktis desa tersebut tidak memiliki fasilitas infrastruktur yang memadai, pantaslah kiranya Desa Sumberkerto termasuk kategori desa tertinggal.
Sepanjang perjalanan yang kami temui adalah berhektar – hektar tanah dengan tanaman tebu hingga pada satu saat kami melintasi rumah penduduk dengan suara denting – denting yang sedikit aneh dan kontradiksi dengan suasana dusun yang sangat sepi. Dengan keramahan khas perdesaan, kami dipersilahkan untuk mampir ke rumah itu. Pemilik rumah yang bernama Heri menyambut kedatangan kami dan memperkenalkan diri sebagai anggota Kelompok Sayuk Rukun II pemanfaat UEP PNPM – MPd Kecamatan Pagak. Sesuatu hal yang membuat kami terkejut dan menjadi perasaan kagum adalah bahwa denting suara tersebut berasal dari industri pembuat barang – barang dapur dengan bahan alumunium seperti panci, penggorengan sampai dengan oven. Dalam menjalankan usahanya Heri sudah 4 (empat) kali menerima perguliran dari UPK PNPM MPd Kecamatan Pagak. Melalui pinjaman UEP PNPM – MPd Heri bersama anggotanya sudah merasakan manfaatnya diantaranya adanya tambahan modal yang telah diberikan untuk dirinya sendiri maupun anggota yang lain. Berlatar belakang akses transportasi yang kurang atau bahkan tidak memadai terdapat contoh nyata adanya industri skala rumah tangga dengan omzet rata-rata 20 juta dalam satu bulannya dan memiliki karyawan 5 s/d 8 orang bergantung pada banyak sedikitnya pesanan serta permintaan pasar.
Sepanjang perjalanan yang kami temui adalah berhektar – hektar tanah dengan tanaman tebu hingga pada satu saat kami melintasi rumah penduduk dengan suara denting – denting yang sedikit aneh dan kontradiksi dengan suasana dusun yang sangat sepi. Dengan keramahan khas perdesaan, kami dipersilahkan untuk mampir ke rumah itu. Pemilik rumah yang bernama Heri menyambut kedatangan kami dan memperkenalkan diri sebagai anggota Kelompok Sayuk Rukun II pemanfaat UEP PNPM – MPd Kecamatan Pagak. Sesuatu hal yang membuat kami terkejut dan menjadi perasaan kagum adalah bahwa denting suara tersebut berasal dari industri pembuat barang – barang dapur dengan bahan alumunium seperti panci, penggorengan sampai dengan oven. Dalam menjalankan usahanya Heri sudah 4 (empat) kali menerima perguliran dari UPK PNPM MPd Kecamatan Pagak. Melalui pinjaman UEP PNPM – MPd Heri bersama anggotanya sudah merasakan manfaatnya diantaranya adanya tambahan modal yang telah diberikan untuk dirinya sendiri maupun anggota yang lain. Berlatar belakang akses transportasi yang kurang atau bahkan tidak memadai terdapat contoh nyata adanya industri skala rumah tangga dengan omzet rata-rata 20 juta dalam satu bulannya dan memiliki karyawan 5 s/d 8 orang bergantung pada banyak sedikitnya pesanan serta permintaan pasar.
Contoh Hasil Produksi Yang Laris Manis |
Produk kerajinan rumah tangga ini sudah memiliki pangsa pasar tersendiri karena bahan baku yang digunakan berkualitas dengan daerah pemasaran Kabupaten Malang dan sekitarnya. Pertanyaan yang kami ajukan seputar nama merk produk dijawab Heri dengan sederhana bahwa produk kerajinan yang mereka miliki belum memiliki nama merk dan pemasarannya masih memakai cara-cara tradisioanal hanya dengan menitipkan barang ke penjual/toko-toko. Dengan memakai peralatan serta manajemen yang sederhana, usaha yang telah dijalankan selama bertahun – tahun tersebut bisa bertahan dari krisis atau “survive”.
“Dengan adanya pinjaman UEP di PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang kami merasa terbantu sehingga usaha kami berkembang” Ucap Heri sambil memegang palu memukul panci buatannya. Kesempatan untuk maju, kesempatan untuk berkembang melalui peningkatan kapasitas pelatihan industri sangatlah dibutuhkan oleh kelompok –kelompok semacam ini. Kemudahan akses transportasi serta kemudahan akses promo dan pengembangan produk masih menjadi impian banyak orang didesa tersebut, termasuk di dalamnya kebutuhan akan alat produksi dengan menggunakan teknologi yang lebih maju. Ada banyak hal yang masih menjadi Pekerjaan Rumah kita bersama dalam pemberdayaan masyarakat untuk bisa memberikan jalan dan ruang untuk mereka menuju mandiri.
Harapan, semoga masih banyak Heri Heri lain yang bisa mengembangkan keterampilannya sehingga masyarakat desa tidak terpengaruh arus urbanisasi dan akhirnya desa merupakan komunitas terbaik untuk menjalankan usaha produksi walau dengan akses dan keterbelakangan dari berbagai fasilitas. – ditulis oleh Luthvia Krisnaningtyas (FK Pagak) bersama Suparman, SPd (Faskab )
“Dengan adanya pinjaman UEP di PNPM Mandiri Perdesaan Kecamatan Pagak Kabupaten Malang kami merasa terbantu sehingga usaha kami berkembang” Ucap Heri sambil memegang palu memukul panci buatannya. Kesempatan untuk maju, kesempatan untuk berkembang melalui peningkatan kapasitas pelatihan industri sangatlah dibutuhkan oleh kelompok –kelompok semacam ini. Kemudahan akses transportasi serta kemudahan akses promo dan pengembangan produk masih menjadi impian banyak orang didesa tersebut, termasuk di dalamnya kebutuhan akan alat produksi dengan menggunakan teknologi yang lebih maju. Ada banyak hal yang masih menjadi Pekerjaan Rumah kita bersama dalam pemberdayaan masyarakat untuk bisa memberikan jalan dan ruang untuk mereka menuju mandiri.
Harapan, semoga masih banyak Heri Heri lain yang bisa mengembangkan keterampilannya sehingga masyarakat desa tidak terpengaruh arus urbanisasi dan akhirnya desa merupakan komunitas terbaik untuk menjalankan usaha produksi walau dengan akses dan keterbelakangan dari berbagai fasilitas. – ditulis oleh Luthvia Krisnaningtyas (FK Pagak) bersama Suparman, SPd (Faskab )
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.