PNPM-Jatim Online. PNPM adalah sebuah program pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat yang berada pada posisi yang kurang beruntung didalam segi Sosial, Ekonomi, dan Infrastruktur.
Program ini dinilai salah satu cara yang tepat untuk menampung inspirasi masyarakat yang kurang beruntung karena dalam penyaluran dana PNPM (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat) ini berdasarkan apa yang diinginkan oleh masyarakat yang kurang beruntung untuk lebih meningkatkan kualitas hidup mereka.
PNPM dalam perkembangannya sudah banyak melalui perkembangan sehingga banyak ragam PNPM ini diantaranya PNPM-MPd (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan), PNPM-MP (Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan), PNPM- PISEW, dan lain-lainya.
Dalam pelaksanaannya program PNPM ini masyarakat didampingi tenaga konsultan pendamping atau biasa disebut fasilitator. Fasilitator inilah yang menjadi ujung tombak perjalanan PNPM ini.
Apabila fasilitatornya baik dalam menerapakan tujuan dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ini maka akan baiklah pula hasil output dari program ini. Fasilitator dituntut peka terhadap kehidupan masyarakat di daerah dampingan mereka..
Contohnya ibu Ida fasilitator PNPM MP Kota Bengkulu yang telah memberikan perhatiannya terhadap salah seorang warga yang sudah beberapa bulan mengalami sakit komplikasi yang sangat akut. Berkat kepekaannya warga itu dibawa ke Rumah sakit untuk menjalani pengobatan, fasilitator yang lain pun menggalang dana seadanya dan Koordinator PNPM MP mencari bantuan dari petinggi-petinggi penguasa wilayah. Walaupun pada akhinya warga tersebut meninggal dunia warga tapi setidaknya sudah mersakan bagaimana pelayanan dari Rumah Sakit.
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat khusunya PNPM MP telah banyak melakukan kegiatan Bedah Rumah, Pembuatan fasilitas MCK, fasilitas Air Bersih, Rehab Warung, Perguliran Dana, Santunan Sosial, dan lain sebagainya.
Kesemuanya itu berdasarkan hasil survey dan penetapan prioritas atas kebutuhan warga. Memang ada satu dua kegiatan yang akhirnya tidak berhasil, contohnya adalah Perguliran Dana Modal Usaha yang tingkat pengembalian dan pergulirannya dinilai rendah karena dikelola oleh warga kurang beruntung dan usaha-usaha yang mereka jalankan tidak mampu bersaing dengan produk-produk pabrikan.
Di sisi lain tanpa disadari sebagian fasilitator juga ternyata adalah termasuk dalam warga yang kurang beruntung. Banyak fasilitator yang tidak memiliki rumah sendiri, bahkan untuk kredit Prumnas-pun tak bisa. Mereka pun harus tinggal dirumah kontrakan seadanya.
Atau salah seorang mantan fasilitator yang diberhentikan karena "terduga pemotongan dana masyarakat" harus memutar otak untuk mencari pinjaman untuk berobat anaknya kerumah sakit, karena dia terlambat membayar uang iuran Jamsostek karena terlambatnya pembayaran gaji saat itu.
Atau tak adanya perhatian terhadap teman-teman fasilitator yang harus kehilangan kendaraanya baik dalam saat bertugas ataupun tidak.
Memang sangat bertolak belakang, disatu sisi fasilitator harus peka dan peduli terhadap warga dampingan mereka. Dilain sisi fasilitator ternyata juga perlu sedikit perhatian.
Adalah saya pernah bertanya "kenapa sesama fasilitator sendiri kurang perhatian dan kepekaan?" salah seorang dari fasilitator menjawab "karena fasilitator dianggap telah berdaya dan hidup diatas garis kemiskinan".
Sedangkan dalam menentukan apakah warga masuk dalam kategori miskin indikator dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat antaranya adalah tidak punya pekerjaan tetap, belum mempunyai rumah yang layak, dan dalam mendapat pelayana kesehatan rumah sakit masih kurang.
Jadi mungkin kita bisa mengambil kesimpulan sendiri terhadap fasilitator PNPM itu. Tetapi walau dengan segala kondisi dan segala bentuk keterbatasan fasilitator tetap dituntut harus peka, bekerja dengan Ikhlas, bekerja dengan sepenuh hati.
Karena fasilitatorlah ujung tombak dari berhasil tidaknya atau tepat sasaran atau tidaknya Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat ini kepada masyarakat.
Saya pernah mendengar ceramah dari ustadz-ustadz kondang "kalau orang kaya bisa berbagi bagi warga yang kurang mampu itu biasa, tetapi kalau orang kurang mampu yang masih bisa berbagi bagi warga yang kurang mampu adalah luar bisa".
Mungkin disaat ini fasilitator kurang beruntung, mungkin nanti "dikondisi yang berbeda" fasilitator adalah orang-orang yang beruntung.
*Penulis adalah fasilitator PNPM MP Kota Bengkulu
Jun Mahdi
Jl. WR. Supratman, Bengkulu
mahdijun96@gmail.com
-----
Sumber: http://news.detik.com/read/2013/01/21/105255/2148042/471/fasilitator-pnpm-apa-yang-sebenarnya-kau-cari
0 comments:
Posting Komentar
Silahkan ketikkan komentar Anda...
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.