Pasuruan - Pagi itu, hari Rabu tanggal 23 Nopember 2011 tampak wajah-wajah penuh semangat tengah giat mengikuti arahan Tim Pelatih untuk mempraktekan teori yang telah diperoleh saat mengikuti Pelatihan di Pendopo desa Watuagung, kecamatan Prigen kabupaten Pasuruan.
Secara berkelompok, beberapa Kader Teknik dengan sigapnya mengayunkan cangkul untuk menakar jumlah campuran Semen, Pasir serta Batu Coral dan sebagian yang lain juga dengan cekatannya menyiapkan air untuk dicampurkan ke dalam adonan.
Tak ayal, dalam waktu sekejap campuran semen, pasir dan batu coral-pun menjadi satu dan siap untuk dibentuk pada media cetak untuk membuat Rabat Beton. Sementara di sisi sebelah barat dari praktek membuat Rabat Beton, terdapat kelompok peserta lain yang juga tengah asyik memasang Paving Block dalam rangka praktek membuat Jalan Paving.
Itulah sekilas gambaran tentang bagaimana aktivitas praktek lapangan dari serangkaian Pelatihan Kader Teknik yang dipusatkan pelaksanaannya di desa Watuagung kecamatan Prigen, kabupaten Pasuruan.
Pelatihan Kader Teknik tersebut dilaksanakan pada tanggal 21 hingga 23 Nopember 2011 yang dilaksanakan secara cluster dengan peserta sebanyak 64 orang yang berasal dari 2 kecamatan; yakni kecamatan Prigen dan Sukorejo. Setiap desa diwakili oleh 2 orang peserta yakni Kader Teknik dan KPMD, dengan jumlah peserta dari kecamatan Prigen sebanyak 26 orang dan dari kecamatan Sukorejo sebanyak 38 orang. Adapun sebagai pelatih dalam kegiatan tersebut adalah Fasilitator Teknik Kabupaten Pasuruan, Fasilitator Teknik kecamatan Prigen dan Fasilitator Teknik kecamatan Sukorejo.
Ada kejadian yang cukup menfgelitik dari penggalan cerita pelatihan Kader Teknik tersebut; hal ini terjadi sebagai akibat adanya kebiasaan masyarakat yang membangun sarana-prasarana tanpa dilandasi dengan pengetahun teknis yang benar, di antaranya adanya "kengototan" dari salah satu peserta yang bersikeras mengatakan bahwa campuran yang ideal untuk membuat Rabat Beton dengan bahan Semen, Pasir dan Coral adalah dengan takaran 1:5:3, sedangkan PNPM menganjurkan dengan takaran 1:3:5. Adapun alasan peserta dengan kebiasaan tersebut, bahwa kalau menggunakan takaran 1:5:3 hasilnya lebih halus dan mudah dibentuk. Meski demikian, dengan telatennya Pelatih menjelaskan dari tinjauan teknis bahwa takaran 1:3:5 akan menghasilkan kemampuan yang lebih kuat dan lebih tahan lama daripada yang menggunakan takaran 1:5:3.
Di samping itu pada saat pemasangan Paving Block, beberapa peserta tidak menghiraukan arahan dari pelatih tentang teknik pemasangannya sehingga hasilnya "Jaka Sembung Naik Ojek, alias Tidak Nyambung Jek...!"
Itulah sekilas gambaran atas pelaksanaan praktek lapangan dari Pelatihan Kader Teknik yang dilaksanakan di kabupaten Pasuruan, semoga pelatihan tersebut membuahkan hasil dengan tercetaknya kader-kader teknik yang handal dan mandiri - yang siap melanjutkan pembangunan desa melalui PNPM Mandiri Perdesaan dengan kemampuan sendiri. Amin...3x
Di samping itu pada saat pemasangan Paving Block, beberapa peserta tidak menghiraukan arahan dari pelatih tentang teknik pemasangannya sehingga hasilnya "Jaka Sembung Naik Ojek, alias Tidak Nyambung Jek...!"
kapan di gempol bung
BalasHapusHai Manusia Ingat-Ingat lah bahwa dari seluruh Harta dan rejeki yang kamu miliki ada sebagian hak orang lain, Ingat-Ingat
BalasHapuskapan ada lowongan lagi untuk FT kecamatan boss..
BalasHapus